Mohon tunggu...
Anastasya Savanah
Anastasya Savanah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Anastasya Savanah

Tidak ada kata terlambat untuk belajar

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kebijakan Efektif China dalam Menanggapi Pandemi Covid-19

7 Mei 2021   11:15 Diperbarui: 7 Mei 2021   11:28 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

               Virus corona Covid-19 pertama kali ditemukan di akhir 2019 di Wuhan, China. Setiap negara mempunyai caranya masing-masing dalam merespon pandemi ini, seperti Korea Selatan,China,Jepang. Ketiga negara itu mempunyai cara untuk mengeluarkan kebijakanya masing-masing dalam mengurangi angka penyebaran pada negara mereka masing-masing.
               Pembicaraan soal penanganan virus corona pada China tidak terlepas dari pembicaraan soal teknologi canggih. China mengeluarkan robot yang diperbantukan untuk mengantar makanan di rumah sakit, adanya kamera yang mampu mengenali wajah serta mengukur suhu tubuh, atau drone. serta China juga  memaksa karantina dan  penutupan daerah. namun bagaimana cara China  memakai teknologi tersembunyi mereka? China memiliki sistem pengawasan canggih yang mampu melacak warga  negara mereka, baik secara daring juga luring. dan  sistem ini terbukti sangat efektif selagi pandemi.
               China berhasil menurunkan tingkat infeksi baru dari ribuan sehari ketika puncak   wabah terjadi, sampai menjadi nol dalam waktu lima minggu. setelah kehidupan kota Wuhan berangsur pulih, strategi isolasi (lockdown) kota Wuhan ala China dievaluasi oleh sebagian media Barat sebagai cara "brutal tapi efektif". Hanya saja, contoh China yg menganut sistem sosialis-komunis sepertinya tidak efektif bagi negara Barat penganut sistem kapitalis-demokratis, sebab yang mereka kedepankan merupakan narasi kebebasan dan  hak-hak asasi manusia.
                Dilansir dari Business Insider, Kamis (28/lima/2020) ternyata Jepang menerapkan imbauan spesifik yg praktis, yakni menghindari 3C. Jadi, semua warga  yang terdapat pada daerah negara tersebut harus menghindari 3C yg artinya closed spaces (ruangan tertutup), crowded places (kawasan ramai), dan  close-contact (hubungan dekat). Ruangan tertutup yg dimaksudkan di sini ialah kawasan publik yang sirkulasi udaranya tertutup, contohnya museum, bioskop, dan  sebagainya. Prinsip menghindari 3C ini ternyata terbukti ampuh diterapkan di sana. Pekan ini, Jepang mengumumkan masa tanggap darurat di wilayahnya sudah berakhir. banyak yang lalu mengaitkan kesuksesan itu menggunakan pesan imbauan 3C yang disampaikan pemerintah. Jadi, pemerintah Jepang tidak lah memberikan imbauan sebagaimana banyak dilakukan pemerintahan lain, seperti menjaga jarak sejauh sekian meter, tetapi menggantikannya menggunakan imbauan 3C ini. Kampanye 3C ini juga disampaikan bukan hanya menjadi cara menghindari transmisi virus corona, namun disebutkan menjadi perubahan cara hidup yg bisa diimplementasikan dalam jangka waktu panjang, tidak hanya waktu pandemi Covid-19 ini saja.
               Selain 3C, terdapat pula faktor lain yang digadang-gadang sebagai alasan sukses Jepang menunda laju persebaran virus, yakni norma yang hidup pada tengah warga  untuk menggunakan masker saat di luar tempat tinggal  . Budaya rakyat Jepang ini diyakini memberi sumbangsih besar  terhadap angka infeksi yg berhasil ditekan
               Berbeda dengan cara Jepang dan   China, cara Korea Selatan mengatasi pandemi virus corona Covid-19 banyak menjadi sorotan. Negara itu kini     seolah telah menemukan cara tentang mengatasi dilema virus yg sudah menginfeksi lebih asal 33 juta penduduk global tersebut.  Mengutip berasal The Wall Street Journal, penyelesaiannya adalah cara yang lugas, fleksibel serta  relatif simpel buat diaplikasikan.
            Korea Selatan sekarang   hanya mempunyai 77 masalah infeksi harian Covid-19. Padahal negara tadi sempat mengalami awal pandemi pada waktu yg hampir bersamaan menggunakan Alaihi Salam. Adapun kunci kesuksesan Korea Selatan sendiri asal dari pencampuran antara teknologi serta  pengujian yang tidak sinkron menggunakan negara lain, kontrol serta komunikasi terpusat. ibu Kota Korea Selatan Seoul sejak 24 April 2020 tidak pernah lagi memerintahkan adanya penguncian. Negara tersebut mempercepat persetujuan alat uji domestik segera selesainya problem mulai merebak. Selain itu, hampir seluruh orang di Korsel juga mulai rajin mengenakan masker. Negara ini juga memanfaatkan kemampuan hiperkonektivitasnya buat melakukan penerusan pesan di masyarakat waktu terdapat infeksi di daerah mereka. waktu terdapat pengarahan dua kali sehari pejabat kesehatan mengatakan kekhawatirannya ketika mereka hanya bisa melacak berasal berasal 3 perempat kasus yang dikonfirmasi. salah   satu kunci sukses Korsel menekan tambahan persoalan ialah melakukan pemeriksaan secara massal serta  gratis. menggunakan cara itu, pasien positif Covid-19 bisa lebih cepat terdeteksi dan  menerima perawatan, sebagai akibatnya mencegah penularan ke banyak orang. Selain pada klinik dan  tempat tinggal   sakit, pemerintah menyediakan stasiun investigasi bersistem drive-thru di banyak sekali kota. Para energi kesehatan hanya membutuhkan saat 10 mnt buat mengukur suhu tubuh dan  melakukan swab hidung dan   tenggorokan setiap orang yg tiba. dampak investigasi dikabarkan satu hari setelahnya melalui SMS. berdasarkan Wakil Direktur Yeungnam University Medical Center Seo Wan-seok, yg dikutip South China Morning Post, sistem itu mampu mendiagnosis poly orang pada waktu singkat, namun permanen meminimalisasi penyebaran virus corona.
          Korea Selatan juga relatif ketat mengawasi para pendatang asal luar negeri. Setiap pendatang asal luar negeri diwajibkan memasang sebuah software yg mampu memantau pergerakan mereka selama berada di Korsel. pada aplikasi itu, para pendatang jua wajib  mengisi pernyataan langsung berupa kondisi kesehatan setiap hari. aplikasi itu mampu melacak eksistensi para pendatang asing sebagai akibatnya pemerintah mengetahui Jika terdapat pendatang yang tidak melakukan karantina sesuai alamat yg dicantumkan setibanya di Korea Selatan setiap pelanggar akan diberi sanksi hingga deportasi. seorang rakyat Indonesia pernah dideportasi di awal April kemudian selesainya melanggar hukum karantina berdikari.
          Kesimpulanya, antara Jepang,China serta Korea Selatan memiliki cara mereka masing-masing yang disebut paling efektif dalam menurunkan angka penyeberana covid-19 ini yang terjadi diseluruh dunia tidak terkecuali ketiga negara tersebut. tetapi berdasarkan analisa saya China lah yang paling efektif pada menurunkan angka penyebarannya terbukti China berhasil menurunkan tingkat infeksi baru dari ribuan sehari saat puncak   endemi terjadi, hingga menjadi nol pada waktu lima minggu. China pula mempunyai teknologi yg canggih buat membantu mendeteksi covid 19 yang terjadi di warganya. Selain itu, angka kesembuhan dari Corona di Wuhan terus naik sejak akhir Februari 2020.pada Sabtu 29 Februari, pemerintah Cina hanya mencatat 99 kasus baru, turun dari dua ribuan masalah baru yang tercatat pekan sebelumnya. Bahkan dari 24 kasus yang tercatat pada Rabu, 11 Maret lalu, kurang lebih 40 persennya asal dari luar negeri. Senin kemarin, Cina menyatakan 13 provinsi telah bebas dari pandemi Corona.

Anastasya Savanah - Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

DAFTAR PUSAKA
https://news.detik.com/bbc-world/d-4963394/cara-china-atasi-corona-dengan-teknologi-tersembunyi-warga-dilacak-lewat-hp
 https://www.bbc.com/indonesia/dunia-52141201
https://www.kompas.com/tren/read/2020/09/28/210935165/melihat-bagaimana-korea-selatan-bisa-mengatasi-virus-corona?page=all
 https://lembursingkur.wordpress.com/page/7/

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun