Mohon tunggu...
Anastasia Putriandi Juwana
Anastasia Putriandi Juwana Mohon Tunggu... ibu rumah tangga -

Mathematics Lover

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Percaya Diri Berkat Kispray

13 Desember 2014   06:53 Diperbarui: 17 Juni 2015   15:24 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14184030391638533058

Bagi seorang guru SMA, acara wisuda untuk melepas anak-anak yang lulus adalah salah satu acara besar rutin tahunan yang mewajibkan guru wanita menggunakan kebaya.

Pada saat didaulat untuk menjadi ketua panitia wisuda, kesibukan yang luar biasa di minggu terakhir sungguh membuatku tidak ingat untuk mempersiapkan kebaya yang akan kupakai. Bahkan, sehari sebelumnya, selain mengajar, aku masih disibukkan dengan gladi bersih, memeriksa susunan acara, membantu pengaturan jumlah dan penataan tempat duduk yang akan dipakai, dan mengurusi tetek bengek lainnya hingga menjelang sore hari.

Sepulang dari sekolah, kusadari kebaya yang akan kupakai belum kucari dan entah berada di mana. Mengingat aku memakai kebaya tersebut dua tahun yang lalu, karena tahun kemarin aku absen mengikuti wisuda, berhubung aku harus menemani beberapa anak kelas 1 dan 2 untuk pergi berkemah.

Usut punya usut, cari punya cari, menjelang malam ketemu juga. Ternyata kebaya itu ada di pojok lemari baju paling bawah, tertumpuk-tumpuk oleh pakaian yang jarang dipakai, dalam keadaan kusut dan sangat bau apek. Biasanya aku menyempatkan diri untuk mencucinya sebelum kupakai. Tapi kali ini tidak mungkin. Sebagai ketua panitia, besok pukul 7 pagi harus sudah siap didandani, berarti kebaya harus kubawa dari pagi. Terbayang esok, aku akan duduk di sebelah kepala sekolah, serta harus maju ke depan membacakan pidato sambutan ketua panitia. Bau apek pasti tercium oleh banyak orang. Terpikir untuk menyemprotkan minyak wangi pada kebayaku, tapi membayangkan bau apek bercampur dengan minyak wangi yang menyengat saja membuatku pusing. Sungguh tidak percaya diri rasanya menghadapi hari esok. Apalagi pidato yang akan kusampaikan belum sempat kubuat.

Kepanikan menyerang, kutenangkan diri sesaat. Segera kubuat pidato kata sambutan. Kubaca berulang-ulang sampai aku merasa yakin. Setelah itu aku teringat iklan Kispray di TV, tak ada salahnya kucoba, pikirku. Selama ini aku malas untuk menggunakan pelicin pakaian saat menyetrika, karena seragam guru yang kukenakan setiap hari terbuat dari bahan yang tidak mudah kusut. Segera aku mencari warung yang masih buka, untunglah ada sebuah warung kecil yang menjual Kispray dalam kemasan sachet 8 ml dengan logo merah bertuliskan Anti Kuman. Segera kubeli dan pulang ke rumah.

Untunglah di gudang aku menemukan botol semprotan kosong bekas semprotan tanaman. Segera kubersihkan dan kucairkan Kispray sesuai petunjuk pada bungkusnya. Lalu aku sibuk menyetrika kebaya dan kainku. Hasilnya… kebaya dan kainku menjadi rapi dan wangi. Bau apeknya hilang sama sekali. Wah senangnya hatiku. Semangat dan percaya diriku muncul lagi untuk menghadapi hari esok.

Esok harinya, setelah didandani, ketika kukenakan kebayaku, seorang rekan guru berkata, “Hmm wangi kebayanya enak.”

“Hehehe, aku pakai Kispray,” sahutku, lalu kuceritakanlah kepanikan dan kejadian bau apek semalam. Komentar rekan guru tadi sungguh membuat aku semakin percaya diri mengenakan kebaya dan kainku.

Acara wisuda berlangsung dengan baik, aku pun maju ke depan dengan penuh percaya diri membacakan pidato sambutan ketua panitia. Ini semua terjadi berkat Kispray. Sejak saat itu, aku selalu menggunakan Kispray saat menyeterika. Ternyata bukan hanya membuat pakaian menjadi lebih rapi, tapi juga harumnya enak. Terima kasih Kispray.  :)

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun