Mohon tunggu...
Anastasia Bernardina
Anastasia Bernardina Mohon Tunggu... Lainnya - Penyuka Aksara

Berbagi energi positif dengan menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Janji Ilalang

2 Juli 2022   20:29 Diperbarui: 2 Juli 2022   20:32 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar oleh S. Hermann & F. Richter dari Pixabay 

Sungguh luar biasa, semesta!

Menjaga cinta mereka dari usia putih abu-abu, dari emosi yang masih labil, sampai kemudian sama-sama berproses untuk  mampu menerima segala kekurangan masing-masing. Utuh dan saling melengkapi. Mereka memang layak untuk dipersatukan."

Begitulah isi hati lelaki dengan sepasang mata jernih seraya menyandarkan punggungnya di pojok kursi ruangan gereja. Ia pun menggeleng-gelengkan kepala dan tersenyum geli.

******

Lelaki dengan sepasang mata jernih terus memotret Bas dan Lea. Pose-pose outdoor yang diarahkannya sangat indah. Mereka berada di antara ilalang yang tertiup angin sepoi sehingga daunnya saling bersentuhan. Hal itu menambah indahnya latar foto pre wedding yang diintipnya dari balik lensa kamera.

Selain pemotretan, momen ini pun sekaligus digunakan untuk beberapa adegan yang akan dijadikan video klip pre wedding Bas dan Lea.

"Oke, rolling, kamera, action!" Lelaki dengan sepasang mata jernih memandu Bas dan Lea.

"Mau berapa kalipun ilalang itu dibakar, ia akan tetap tumbuh. Jika ada badai, ia tidak akan tumbang, dan jika ia kering kemudian dibingkai, harganya bernilai tinggi. Sama seperti cinta kita berdua."

Itulah barisan kata indah yang diucapkan oleh Bas dalam salah satu adegan video klip pre wedding mereka berdua yang diakhiri dengan kata cut sang sutradara sekaligus fotografer bermata jernih itu.

Kali ini lelaki dengan sepasang mata jernih itu menatap Bas dengan raut wajah yang lebih serius dari biasanya. "Sudah waktunya kamu pulang, Bas. Percayalah, di sana tempatmu jauh lebih indah. Sudah sekian tahun berlalu. Sudah terlalu lama kamu tidak tentu arah seperti ini. Sadarilah. Mau sampai kapan kamu terkungkung dalam sebuah kenangan dan keinginan? Aku sudah lelah mengikuti keinginanmu. Sekarang sudah saatnya kamu masuk melalui sebuah pintu yang akan aku bukakan dengan sangat mudah."

"Lea telah mengirimkan doa-doa indahnya untuk kamu sehingga jalan yang akan kamu lalui sekarang jauh lebih terang. Percayalah dengan janjiku ini. Di sana kamu akan mengakar lebih kuat seperti ilalang itu."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun