Mohon tunggu...
Anastasia Hanna
Anastasia Hanna Mohon Tunggu... Model - ✨✨

Shine✨✨

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Hoax, Semakin Maraknya dan Terprovokasi

3 September 2019   19:16 Diperbarui: 3 September 2019   19:18 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Hoax semakin marak terjadi dikalangan masyarakat dan juga remaja. Terutama pada remaja saat ini,sangat mudah terprovokasi oleh berita yang tidak benar atau belum diketahui kebenarannya. Apalagi yang ada dilingkungan saya,contohnya pada pertemanan,yang dimana yang satu mendengar berita dari satu orang yang belum tentu kebenarannya maka ditelanlah atau didengar mentah-mentah sehingga menimbulkan hoax atau gosip yang tidak benar adanya. 

Banyak yang terjadi dilingkungan setempat maupun lingkup pertemanan itu. Contoh berdasarkn pengalaman saya sendiri,saya punya teman yang bernama Ani(samaran),kami dulu tinggal diasrama dan dia adalah ketua asrama pada saat itu. Dan isu-isu dari kakak kelas atau pekerja yang bekerja disitu,banyaknya atau ada makhlus halus. 

Dan si Ani mencoba membuat sebuahpercakapan yang hoax terhadap orang yang punya indra keenam tersebut. Dia mengatakan pada kami bahwa satu asrama harus tidur dilantai semuanya tanpa memakai alas tidur agar menyatu pada bumi katanya. Dan bodohnya kami semua nurut saja tanpa memastikannya dengan benar lagi. Namun,yang membuat semuanya percaya dan nurut yaitu dia menelepon abangnya yang bisa melihat begituan tersebut dan menanyakan tentang itu dan juga diloudspeakerkan agar kami mendengar dan percaya akan hal itu. 

Namun, yang membuat kami bisa menyadari bahwa itu tidak benar yaitu teman dari si Ani tersebut memeberitahu pada teman saya,sebut saja Lany(samaran),kebetulan kawannya Lany tersebut sekampung dengan Lany dan juga dekat dan satu sekolah juga. Kawannya Lany tersebut memberitahu semuanya itu adalah bohong atau hoax saja. 

Maka,sejak saat itu berkuranglah orang yang mempercayainya. Hoax juga dijadikan sebagai budaya dilingkungan setempat atau lingkup pertemanan agar adanya topik dalam berbicara saat bertemu dan juga dijadikan sebagai boomerang dalam melihat atau mengartikan sesuatu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun