Di masa ini pandemi covid-19 yang melanda seluruh dunia masih belum usai.hal ini menjadi tantangan besar bagi dunia karena justru hal tersebut berdampak pada kehidupan manusia dan hampir di seluruh sektor,baik di sektor ekonomi, politik, Pendidikan, pekerjaan,maupun di sektor lainnya.alhasil pemerintah pun melakukan segala cara upaya untuk menghentikan pandemi covid-19 ini.berbagai macam cara dilakukan oleh pemerintah ,mulai dari kebijakan lockdown,pembatasan kegiatan sosial,yang terus dilakukan oleh pemerintah untuk mengurangi penyebaran virus covid-19 ini.
Pandemi covid-19 ini menjadi kekhawatiran bagi masyarakat,karena mereka yang berkegiatan sehari-hari baik di lingkungan luar maupun di lingkungan dalam harus menerima kenyataan ini,banyak diantara masyarakat mengeluh akan kebijakan yang diterapkan oleh pemerintah semenjak pandemi berlangsung yang dimana peraturan yang diberlakukan oleh pemerintah untuk menekan penyebaran virus covid-19 ini justru menjadikan masyarakat menjadi terasa berat dan terbebani salah satu kebijakan dalam protokol kesehatan yaitu setiap beraktivitas di luar harus memakai masker,selalu waspada dan menjaga jarak,menghindari kerumunan,dan selalu menerapkan protokol kesehatan.
Kebijakan-kebijakan yang terus dilakukan oleh pemerintah serta pengetatan dalam kegiatan sosial justru menimbulkan permasalahan dalam lingkungan masyarakat.banyak masyarakat yang tidak terima dengan hal tersebut karena dapat merugikan sebagian masyarakat yang terdampak terutama dalam hal ekonomi, masyarakat yang bermata pencaharian di luar justru terdampak di masa pandemi ini dan juga pada aspek lainnya.
Banyak diantara masyarakat yang mengeluhkan kebijakan pemerintah terutama di bidang pendidikan.Saat ini pemerintah telah menetapkan sejumlah aturan di setiap sektor pendidikan,yaitu dalam proses pembelajaran siswa dan mahasiswa.akhir-akhir yang lalu hingga sekarang pemerintah telah mengeluarkan sejumlah kebijakan tentang sistem pembelajaran di masa pandemi covid-19 ini yang dimana sistem pembelajaran di masa sekarang sangat berbeda dengan sebelum pandemi covid-19 ini.
salah satu kebijakan yang dikeluarkan pemerintah yaitu kebijakan mengenai pembelajaran,yang dimana pemerintah telah memberikan kebijakan agar seluruh sekolah sampai perguruan tinggi meliburkan aktivitas pembelajaran tatap muka dengan diganti dengan model pembelajaran jarak jauh (daring).
Kebijakan proses belajar mengajar secara online dinilai mampu untuk mengatasi permasalahan-permasalahan yang terjadi bagi dunia pendidikan,karena hal tersebut juga meminimalisir terjadinya penyebaran covid-19 yang tinggi,dan hal itupun sesuai dengan langkah yang ada agar para generasi muda dapat terlindungi.walaupun banyak permasalahan yang terjadi di saat proses pembelajaran secara online berlangsung,tetapi hal itu tidak akan menyurutkan semangat para pelajar untuk selalu menuntut ilmu demi kemajuan sebuah bangsa dan juga negara.
Pembelajaran secara daring adalah pembelajaran yang dilakukan tidak dengan tatap muka secara langsung,melainkan dengan cara tatap layar atau online menggunakan perangkat komputer ataupun melalui gawai.hal tersebut pun menjadi solusi yang digunakan selama pembelajaran online berlangsung.alhasil kebijakan pemerintah dengan model pembelajaran tersebut justru menjadi tantangan besar bagi institusi pendidikan untuk melakukan hal tersebut yang dimana banyak kendala yang dialami pada saat pembelajaran secara onine.sehingga pengajar pun harus melakukan berbagai cara agar sistem pembelajaran tetap berjalan dan pengajar pun harus menerima resiko yang ada ketika para peserta didik mengalami masalah ketika pembelajaran secara daring diberlakukan.
Menurut pendapat dari Bu Asti guru SD di daerah Purbalingga berpendapat bahwa"sistem pembelajaran yang saat ini diterapkan di masa pandemi saat ini memang ada keuntungan dan kekuranganya,yang dimana sistem daring memberikan perlindungan bagi siswa agar tidak terdampak Pandemi covid-19 ini,sedangkan hal itu juga berdampak negatif juga dalam pembelajaran seperti,banyak permasalahan mengenai jaringan internet,kurang pahamnya materi yang diberikan sehingga sering terjadi siswa tidak mengerjakan tugas yang diberikan"ujarnya.
Minimnya interaksi antara guru dengan peserta didik,keterbatasan media yang digunakan untuk belajar mengajar secara online,kurang pahamnya peserta didik atau orang tua dengan teknologi,dan ketidakpahaman tentang materi yang diajarkan,serta lingkungan yang kurang mendukung,justru menjadi momok tersendiri bagi siswa,orang tua,serta pengajar.sehingga hal ini pun akan menurunkan keaktifan siswa dalam belajar dan juga keaktifan guru dalam mengajar,yang dimana siswa yang dituntut untuk belajar pada waktunya justru terhambat karena permasalahan yang terjadi hal itupun dapat merugikan siswa dan juga guru sebagai pengajar.
Fenomena ini pun justru mengalami perubahan dengan seiring berjalannya waktu dengan menurunnya angka penyebaran covid-19 ini,hal itulah yang menjadi kabar baik sehingga pembelajaran tatap muka dapat segera dilaksanakan walaupun dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.
uji coba pembelajaran pun mulai diterapkan di sejumlah wilayah yang memiliki angka resiko penyebaran virus covid-19 rendah.hal itu juga dengan kebijakan oleh pemerintah kabupaten Purbalingga,dengan melakukan uji coba pembelajaran tatap muka di wilayah-wilayah tertentu yang sudah memiliki izin untuk melakukan PTM secara terbatas tersebut.namun hal tersebut tidak berjalan lancar usai pembelajaran tatap muka terbatas di sejumlah sekolah di wilayah Purbalingga,dikarenakan sebanyak 151 siswa positif Covid-19 saat dilaksanakan tes cepat antigen di SMPN 4 Mrebet, Purbalingga.hingga akhirnya pemerintah kabupaten Purbalingga menghentikan sementara PTM tersebut dan akan mengevaluasi kembali kegiatan PTM secara terbatas tersebut.Dikutip dari Tempo.co.
