Mohon tunggu...
Ananta della
Ananta della Mohon Tunggu... Jurnalis - Mahasiswa

ilmu pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sulit Mengajari Anak Membaca, Mengapa?

22 November 2022   22:50 Diperbarui: 22 November 2022   23:09 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: sehasky.com

Pendidikan telah menjadi salah satu kunci penting dalam kehidupan masyarakat. Proses yang di alami untuk memperoleh pendidikan telah di mulai sejak dini yaitu belajar. Pada tahap awal belajar, sangat wajar jika seorang anak masih mengalami kesulitan dalam membaca dan menulis. Namun, jika itu terjadi secara terus - menerus, apakah wajar? mungkin  terjadi gangguan belajar pada mereka yaitu disleksia. 

Sebelum itu, tahukah kamu apa itu disleksia?

Disleksia berasal dari bahasa Yunani yaitu dyslexia, "dys" yang artinya abnormal atau ketidakmampuan dan "lexis" yang berarti kata atau bahasa.  

Menurut asosiasi disleksia Inggris (2008)  disleksia adalah kesulitan belajar yang spesifik, terutama mempengaruhi dalam perkembangan literasi dan bahasa. Hal ini, kemungkinan sudah ada sejak lahir dan efeknya akan dirasakan seumur hidup atau gangguan ini terjadi secara permanen.

Disleksia menjadi salah satu pemicu terhambatnya perkembangan anak. Anak dengan disleksia akan sangat sulit untuk belajar membaca atau menulis, serta hal-hal lain yang berkaitan dengan bahasa. 

Namun, Gangguan ini bukanlah suatu bentuk dari ketidakmampuan fisik, seperti gangguan penglihatan, melainkan lebih mengarah pada otak yang mengolah dan memproses informasi yang dibaca. 

Mengapa bisa terjadi disleksia? Apa yang menyebabkan anak terkena disleksia?

Penyebab disleksia dibagi menjadi 3 kategori faktor utama, yaitu faktor pendidikan, psikologis dan biologis. Namun, penyebab utamanya adalah otak (Dardjowidjojo, 2008). Faktor-faktor tersebut diantaranya: 

1. Faktor Pendidikan 

Disleksia bisa disebabkan oleh metode atau cara yang digunakan dalam mengajarkan membaca, seperti metode "Whole-word" yang mengajarkan kata sebagai satu kesatuan dari pada mengajarkan kata sebagai bentuk bunyi dari suatu tulisan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun