Mohon tunggu...
Ana NoviantiBaqiatus
Ana NoviantiBaqiatus Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

IAIN Jember

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Relevansi Karakteristik Kepesantrenan

21 Mei 2020   00:24 Diperbarui: 21 Mei 2020   00:41 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

1. Pola Umum Pendidikan Pesantren 

Lembaga pesantren sendiri adalah lembaga pendidikan islam yang dilaksanakan dengan system pondok. Dimana lembaga pendidikan islam bertujuan untuk mendalami ilmu agama islam dan mengamalkannya sebagai pedoman hidup bersosial masyarakat. Dalam proses pertumbuhan pesantren sendiri terdapat pola-pola umum. Arti dari pesantren sendiri adalah tempat tinggal para santri, sedangkan tujuan didirikannya pesantren adalah untuk memberikan pendidikan serta pengajaran yang mengenai ilmu-ilmu agama dlam segala macam bidang seperti, ushul fiqh, tasawuf, tafsir, hadis, bahasa arab, dan masih banyak lagi  yang merujuk pada kitab-kitab islam kelasik atau sering kita sebut sebagai kitab kuning. Diharapkan bagi para santri yang telah keluar dari pesantren tersebut dapat mengamalkan dalam kehidupannya terutama pada kehidupan social masyarakat. 

Sebuah pesantren merupakan lembaga pendidikan yang dikelola seutuhnya oleh seorang Kyai dan dibantu oleh para santrinya. Pada setiap pesantren memiliki perbedaan dalam setiap kegiatannya, namun demikian secara umum terdapat pola yag sama dalam setiap pesantren yaitu adanya pondok sebagai asrama santri, adanya Masjid sebagai pusat peribadatan dan pendidikan islam, adanya santri sebagai peserta didik, dan kyai sebagai pemimpin sekaligus pengajar yang mana pengajarannya menggunakan kitab Islam klasik. 

2. Kultur Pesantren 

Kultur pesantren yaitu sebuah budaya pesantren yang dapat mempengaruhi pola pikir yaitu mental, karakter, kebiasaan, serta akhlak para santri dalam asrama atau pondok melalui pengawasan para Ustadz dan Ustzdzah. Yang mana diharapkan agar bisa membentuk pribadi para santri dengan kepribadian yang unggul dan berakhlakul karimah. Dalam system pengajarannya pesantren menggunakan system sorogan, bandongan, hafalan, dan musyawarah. Namun pada saat ini menggunkanan system klasikal yaitu system mandrasah atau sekolah. Terdapat komponen pendidikan pesantren yaitu salah satunya keterampilan yang dikenal masyarakat setempat tentunya yang mengandung unsur islami. 

3. Metode Pembelajaran di Pesantren 

Metode yang digunakan dalam pesantren mencakup dua aspek yaitu metode tradisional atau salaf yang merupakan metode pembelajaran asli dari pesantren seperti metode sorogan, bandongan dan wetonan (Kyai menghadap sekelompok santri yang masing-masing memiliki kitab yang sama kemudia sang Kyai membacakan, menerjemahkan, menjelaskan, serta megulas teks-teks bahasa Arab). Metode selanjutnya yaitu musyawarah atau batsa'ul masa'il yang mirip dengan metode diskusi. Metode berikutnya yaitu metode hafalan yang merupakan metode pengajaran santri dengan cara menghafal suatu teks dengan bimbingan Kyai atau Ustadz. Kemudian metode praktek ibadah, yaitu mempraktekkan suatu pelaksanaan ibadah tertentu yang dilakukan perorangan ataupun kelompok. Metode rihlah ilmiah, yaitu metode kegiatan pembelajaran dengan mengunjungi daerah tertentu dengan tujuan mencari ilmu. Metode muhawaroh atau muhadatsah, yaitu latihan berkomunikasi menggunakan bahasa arab atau bahasa inggris. Yang terakhir adalah metode riyadhoh, yaitu metode pembelajaran yang menekankan pada olah batin dengan tujuan untuk mensucikan hati berdasarkan bimbingan Kyai. 

Aspek kedua adalah metode modern yaitu sebuah metode dari hasil pembaruan pondok pesantren yang berbentuk madrasah atau sekolah. 

4. Karakteristik Pesantren 

Karakteristik pesantren antara lain adalah pondok atau asrama, yang kedua masjid yaitu sebagai tempat ibadah serta tempat belajar para santri, yang ketiga yaitu pengajaran kitab-kitab islam klasik atau sering kita sebut sebagai kitab kuning.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun