Mohon tunggu...
Anang Syaifulloh
Anang Syaifulloh Mohon Tunggu... Freelancer - Akun Pribadi

Pengagum Bapak Soekarno, namun untuk masalah wanita belum seahli beliau

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Enaknya Menilai Orang dengan Judge the Book by the Cover

3 September 2019   12:30 Diperbarui: 3 September 2019   12:44 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apa yang dilakukan oleh tokoh Lie to Me dan pengarang Primbon merupakan cara membaca seseorang dengan cover. Cal Lightman tokoh utama Lie to Me mampu membaca mimik mikro dari senyuman, mata bahkan gerakan jari untuk menentukan pelaku criminal ini dalam keadaan cemas, tenang, berbohong atau sedang jujur. Hal ini tidak asing dalam dunia penyidik kepolisian.

HRD perusahan pun juga melakukan hal yang sama ketika mewawancarai calon karyawan. Ia akan melihat bagaimana gerakan bibir dan getaran suara dari calon ini. Apakah konstan atau bergetar. Mata yang berani saling pandang atau hanya menunduk saja. Kemudian posisi duduk tegap atau bersandar pada kursi. Hal ini memjadi penentu selain skill tentunya.

Syaikh Attoillah Assakandari dalam Al Hikam pernah berkata, hal yang tersimpan dalam batin akan nampak pada lahir. Ini berarti seseorang akan memancarkan tanda halus dari batinnya yang akan dapat terlihat dalam lahir. Attoillah Assakandari menjelaskan sifat ini nampak pada orang yang majdzub (orang yang didekati oleh Allah).

Pancaran halus ini dapat berupa pesona dari seseorang. Sebagai contoh adalah seorang pemimpin atau ulama kharismatik biasanya memiliki hal ini. Dalam contoh yang sempit yaitu seorang wanita mungkin mempunyai pesona yang bisa ditangkap oleh semua orang atau hanya beberapa orang yang cocok dengannya.

Judge the Book by Cover ini bukan berarti serta merta memberi label kepada orang asing. Namun ia adalah sarana identifikasi personal sebagai pertimbangan apakah orang tersebut cocok dengan pribadi, organisasi, atau perusahaan. Hasil akhirnya adalah kearifan dalam memandang orang lain seperti kata Attoillah Assakandari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun