Mohon tunggu...
Anang Syaifulloh
Anang Syaifulloh Mohon Tunggu... Freelancer - Akun Pribadi

Pengagum Bapak Soekarno, namun untuk masalah wanita belum seahli beliau

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Rumah Tumbuh, Solusi Milenial untuk Punya Rumah

16 Juli 2019   13:00 Diperbarui: 16 Juli 2019   13:30 482
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kamar lantai 1 bisa beralih menjadi kamar bagi pembantu, sedangkan kamar tamu dibiarkan untuk menyediakan kamar bagi mertua atau saudara yang menginap. Lantai dua berisi kamar-kamar dan ruang keluarga yang bersifat privat. 

Meskipun fokus pada pemenuhan kebutuhan ruang yang terbangun, jangan lupa tetap mempertahankan area hijau untuk area resapan air, pertukaran udara maupun untuk area bermain anak. Bisa saja area ini berada di depan rumah, belakang rumah, maupun di tengah-tengah rumah dengan membuat void (area terbuka). 

Tentunya dengan konsep rumah terbuka ini, milenial harus mempunyai rencana keuangan yang jelas. Misal untuk kebutuhan pembangunan tahap pertama membutuhkan dana berapa dan kapan akan dilanjutkan dengan pembangunan tahap kedua seterusnya. 

Awal menikah bisa menjadi awal pembangunan pertama. Karena masih berdua dan belum memiliki anak, ruang pokok dalam rumah masih cukup untuk memenuhi kebutuhan. Lima tahun setelah usia perkawinan, anak mungkin sudah berusia 4 tahun. Perlu mulai dipikirkan untuk memenuhi kebutuhan kamar tambahan seperti pembangunan tahap kedua tadi. 

Konsep rumah seperti ini memungkinkan milenial tidak harus memiliki uang sekian ratus juta seperti harga perumahan diatas untuk memiliki rumah. Seperempat uang di atas sudah bisa menjadi dana awal untuk memulai rumah tumbuh dan siap dilanjutkan ketika ada uang lagi.  

Jadi, tertarik kah dengan konsep rumah ini milenial? 

sumber 1 / sumber 2

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun