Ibadah adalah tugas manusia di bumi sebagai khalifah. Berlomba- lomba dalam hal kebaikan bukan berarti bersaing antar manusia. Aku masuk surga karena menyingkirkan kamu dan akhirnya neraka menjadi tempat tinggalmu. Bukan, di surga insya allah tidak ada kuotanya kok.
Beberapa Jumat yang lalu saya diingatkan tentang mencari surga bersama-sama. Adzan Khutbah sudah berkumandang, Khotbah juga hampir selesai. Ketika Iqomah dikumandangkan, makmum berdiri dan bersiap mengambil tempat masing-masing. Paling depan kalau perlu karena shof depan lebih utama daripada belakang. Saya salah satu orang yang bergegas untuk maju ke depan. Mencari keutamaan shof depan seperti yang dikatakan guru diniyah saya
Tapi tiba-tiba aja jawilan tangan seorang yang sudah tua renta. Seseorang yang saya juga mengenalnya. Dulu saya sering diberi angpau waktu lebaran dengan jumlah yang agak bersar. Beliau kesulitan untuk berdiri. Isyarat tangannya ingin bantuan untuk berdiri. Saya terkaget dang reflek langsung membantu berdiri. Peluang untuk mendapat shof depan sudah hilang. Tapi akhirnya tersadar.
Mengapa kita berlomba untuk mencari kebaikan tapi tidak mempedulikan orang lain yang kesulitan untuk meraih kebaikan juga? Bukankah bersama-sama mencari kebaikan lebih indah daripada hanya mementingkan diri sendiri. Jadi siapakah juaranya?