Mohon tunggu...
Anandiani Putri
Anandiani Putri Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer content writer and lifelong learner with an ongoing curiosity to learn new things.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Seribu orang tua bisa bermimpi, satu orang pemuda bisa mengubah dunia.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ketum Golkar Disarankan Berpasangan dengan Tokoh Non Jawa di Pilpres 2024

30 November 2021   08:58 Diperbarui: 30 November 2021   09:13 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hasil jajak pendapat yang dilakukan Relawan Airlangga Hartarto yang tergabung dalam Gerakan BerkAH (Gerakan Berkreasi Bersama Airlangga Hartarto) di Jawa Tengah memunculkan dua tokoh kuat yang dinilai paling cocok berpasangan dengan Ketua Umum Partai Golkar di Pilpres 2024. Dua tokoh tersebut yakni Ganjar Pranowo dan Puan Maharani.

Hal ini disampaikan Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah Putra dalam dialog diskusi live Instagram bersama akun @Golkar2024 yang bertajuk "Antara Ganjar, Puan, Prabowo, Yaqut Sampai Anies: Aspirasi Jawa Tengah untuk Pasangan Airlangga di Pilpres 2024,"  Jumat (26/11/2021).

Dedi menyebut kokohnya nama Ganjar Pranowo dan Puan Maharani untuk berpasangan dengan Ketum Golkar cukup masuk akal. Menurutnya, basis dukungan kedua tokoh yang berasal dari PDIP berada di Jawa Tengah. Namun  dari sisi kapasitas, ia menyebut banyak nama lain yang berpotensi berpasangan dengan Pak Airlangga. 

"Mungkin kalau survei selanjutnya dilakukan di Jawa Barat akan muncul nama lainnya, seperti Ridwan Kamil. Karena saat ini popularitas dan elektabilitas kepala daerah cukup tinggi tapi tidak bisa jadi tolak ukur suara nasional," ujarnya.

Menurut Dedi, komposisi geografi jawa non jawa masih populer dalam langgam politik Indonesia. Terkait dengan status Ketua Umum Golkar yang berasal dari etnis Jawa, bahkan keturunan ulama besar, Dedi mengakui hal ini menjadi keunggulan Airlangga.

"Jawa non jawa itu menunjukkan keseimbangan, kalau Pak Airlangga sendiri yang berasal dari Jawa, saya kira jadi lebih tepat kalau beliau berpasangan dengan tokoh dari luar Jawa," ungkapnya.

Terlebih, kata Dedi, Airlangga sendiri memiliki tiket pada Pilpres 2024. Pertama, Airlangga saat ini memimpin Golkar yang memiliki perolehan suara terbesar kedua di DPR hasil pemilu 2019. Selain itu, Airlangga memiliki panggung untuk dikenal publik karena menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian.

"Jadi Pak Airlangga sudah memiliki kans besar untuk berpeluang menang tapi perlu pertimbangan tokoh yang dapat bersanding dengan beliau di Pilpres nanti," ujarnya.

Dedi menilai Airlangga Hartarto merupakan tokoh teknokrat yang patut diperhitungkan karena selalu berpikir strategis dibandingkan kerja lapangan. Hal ini sejalan dengan hasil survei Gerakan BerkAH kalau sosok yang pemikir seperti Anies Baswedan dan Ridwan Kamil tidak banyak didukung untuk berpasangan dengan Pak Airlangga.

"Jadi saya kira sebagai teknokrat Pak Airlangga harus diimbangi dengan sosok yang cenderung kerja lapangan. Ini kombinasi yang pas untuk maju di kontestasi Pilpres 2024," tutupnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun