Mohon tunggu...
Ananda Vania Putri
Ananda Vania Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Hubungan Internasional UPNVYK

Mahasiswa Ilmu Hubungan Internasional UPNVYK

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

ACT Indonesia: Peluang Bagi Optimalisasi Diplomasi Kemanusiaan RI

23 Mei 2022   18:15 Diperbarui: 26 Oktober 2022   23:21 573
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar: instagram/actforhumanity

Posisi ACT sebagai bagian dari diplomasi kemanusiaan RI semakin dipertegas sejak April 2018 melalui kunjungan ACT ke kantor Kementerian Luar Negeri guna melakukan diskusi dengan Kementerian Luar Negeri Indonesia terkait komitmen diplomasi kemanusiaan RI. 

Kolaborasi dengan pemerintah penting untuk selalu terjalin untuk memperkuat sinergi kemanusiaan antara ACT dan Kementerian Luar Negeri RI dan memastikan bantuan kemanusiaan yang ditujukan memiliki akses masuk yang mudah, tepat, dan cepat dengan adanya kerjasama antara ACT dan pemerintah. 

Dapat terjalinnya sinergi yang erat antara Kemenlu RI dan ACT, sebagai lembaga kemanusiaan yang menjadi wadah kepedulian masyarakat Indonesia, menurut Menlu Retno Marsudi merupakan upaya bersama yang ditempuh bagi terlaksananya diplomasi kemanusiaan Indonesia.

Dalam prakteknya, diplomasi kemanusiaan memerlukan keterlibatan dari aktor-aktor non-negara. Hal tersebut menunjukan bahawa masyarakat umum juga dapat mengambil peran dalam diplomasi kemanusiaan sebagai aktor non negara tak terkecuali masyarakat. 

Berbagai donatur publik mulai dari berbagai lapisan seperti masyarakat umum yang memiliki kepedulian tinggi terhadap permasalahan kemanusiaan bahkan hingga partisipasi berbagai perusahaan melalui program kemitraan dan Corporate Social Responsibility (CSR) menjadi penyokong utama dalam mendukung realisasi kegiatan-kegiatan ACT.

ACT kini telah mendapat banyak dukungan sejalan dengan semakin baik kinerja dan produktifitasnya hingga mampu berkembang menjadi lembaga kemanusiaa dengan aktivitas global yang menjangkau lebih dari 70 negara di dunia. 

Apabila dilihat dari kilas baik, sejak ACT secara resmi menjadi yayasan sosial dan kemanusiaan secara hukum pada 21 April 2005, ACT berhasil  memperluas jangkauan melalui kegiatan ketanggapdaruratan yang kemudian juga berkembang ke program pemulihan pascabencana serta berbagai program pemberdayaan dan pengembangan masyarakat.

Sumber: cafonline.org
Sumber: cafonline.org

Pada tahun 2021, Indonesia menduduki peringkat pertama sebagai negara paling dermawan di dunia dalam World Giving Index 2021 yang dirilis oleh Charities Aid Foundation (CAF) pada Juni 2021berdasarkan survei terhadap 125 negara yang dinilai dari tiga aspek perilaku dermawan dari masyarakat suatu negara, yaitu membantu orang asing, menyumbangkan uang ke lembaga amal, dan mengikuti kegiatan amal secara sukarela. 

 Indonesia memperoleh skor 69%, naik dari skor 59% yang diperoleh pada indeks sebelumnya yang terakhir kali diterbitkan pada 2018 dan Indonesia juga menduduki peringkat pertama pada saat itu. 

Indonesia memiliki skor 65% dalam aspek membantu orang asing dan berada di peringkat 26, mendapatkan skor tertinggi dalam aspek menyumbangkan uang ke lembaga amal dengan skor 83%, dan berhasil memperoleh skor 60% yang  dalam aspek merelakan waktu untuk mengikuti kegiatan amal secara sukarela. Indonesia memiliki tingkat sukarelawan yang lebih tinggi dari rata-rata.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun