Mohon tunggu...
Ananda Pratiwi
Ananda Pratiwi Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Proses Ku 2017

16 Januari 2018   21:48 Diperbarui: 17 Januari 2018   03:42 415
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

RESEP ( Reformulasi Sikap Etika dan Pola Pikir ), kali pertama saya mendengar kata resep saya sempat berpikir kalau semuanya akan susah, berat dan menakutkan, di pikiran saya resep itu seperti sistem pengkaderan di universitas yang lain, pengkaderan yang identik dengan kekerasan. Tapi seiring berjalannya waktu saya perlahan-lahan mengetahui bahwa ternyata resep bukan seperti apa yang saya pikirkan pada awalnya, di resep kita di bina dengan cara yang sebenarnya, kita di ajarkan bagaimana cara berpikir lebih critis tidak serta merta menerima apa yang di berikan orang lain pada kita, kita di ajarkan tentang bagaimana yang sebenarnya kebersamaan itu, bagaimana itu perjuangan, kesabaran, bagaimana sebenarnya sifat kepemimpinan, ke loyalitasan, solidaritas, intelektual dan tanggung jawab, sebelum berada di resep, kami di bina juga terlebih dahulu di pra resep agar ketika tiba resep nantinya mental, prilaku serta tingkah laku nya kami akan berubah, dari yang tadi nya kurang baik bisa jadi lebih baik lagi. 

Di pra resep kami benar-benar di ajarkan untuk di siplin waktu, di siplin untuk terus berbicara atau aktif di depan umum, di ajarkan untuk selalu membantu teman-teman yang kesusahan, kemudian juga kami di ajarkan untuk selalu bersama, 

Ke Toilet kita selalu bersama, ke tempat wudhu pun selalu bersama-sama dan pastinya di dampingi dengan kakak OC nya kami, saya rasa pra resep merupakan tempatnya kami betul-betul untuk mengubah pola pikir nya kami, mengubah tingkah lakunya kami, dan mencoba untuk terus mengenal teman satu dengan yang lainnya. Jujur, awal pra resep saya benar-benar jenuh dan lelah karena waktu istirahat kuliah nya kami di isi dengan pembinaan di setiap weekend (sabtu dan minggu) saya sempat berpikir "apa ini? Kami datang setiap pagi, olahraga pagi bersama, terus pulang setiap sore, apa yang bisa saya dapatkan?" Saya terus berpikir seperti itu, hingga di saat pertengahan pembinaan saya jadi terbiasa dengan semuanya, saya jadi bisa mengambil sedikit demi sedikit hal-hal yang positif nya, hingga di akhir-akhir pembinaan saya jadi mengerti semuanya, kenapa kita di suruh datang pembinaan di setiap weekend, kenapa harus setiap pagi, kenapa harus on time, kenapa harus minum scooty, kenapa harus binjas ? 

Semuanya saya dapatkan jawabannya dan sesungguhnya jawabannya benar-benar menakjubkan, saya mahasiswa baru yang tidak tahu apa-apa, benar-benar menyukai apa yang kakak-kakak senior berikan kepada kami utamanya kakak OC kami, kakak yang paling dekat dengan angkatannya kami, kakak yang selalu sabar dan tetap semangat mengikuti kami, tetap semangat membina kami, tetap sabar menghadapi kami yang nakal, hanya di sini saya jadi tahu arti kebersamaan yang sebenarnya, arti mahasiswa yang sebenarnya, dan masih banyak lagi. Hingga di hari terakhir pembinaan, benar-benar suatu hadiah yang mengangumkan karena kakak semua telah berhasil membuat kami mengeluarkan semua yang ada di hati kami, membela mati-matian temannya kami yang di keluarkan hingga kami semua menangis karena hanya terus mendapatkan jawaban yang sama "Karena dia tidak pantas" berkali kali kami mengajukan pertanyaan dan pernyataan yang berbeda tapi kami tetap di berikan jawaban yang sama, namun nyatanya semuanya hanya fiktif belaka, semuanya hanya benar-benar menguji kebersamaannya kami, sampai mana kami bisa mempertahankan temannya kami, dan itu terbukti kami semua bisa, kami bisa menarik semuanya kembali masuk dan bergabung dengan kami. 

Di hari itu, benar-benar hari yang tak terlupakan, terima kasih kakak-kakak yang semunya yang sangat berperan dalam kesuksesan resep 2017.Nah, setelah pra resep, kami kembali di hadapakan pada resep, di mana di resep juga saya banyak mendapatkan apa yang tidak saya dapatkan di ruang kuliah, karena resep saya bisa mengenal semua teman angkatan saya, di resep juga saya bisa merasakan rasa empaty ke teman-teman saya merasakan apa yang mereka rasakan. Seperti yang di katakan teman saya, Resep juga mengajarkan kita untuk Lebih Menghargai, lebih peduli, peka, mengajarkan kita untuk bangun lebih pagi, siapkan air, roti, dan scooty. SCOOTY ? Kali pertama saya rasakan di pra resep, awalnya saya mengira scooty hanya sekedar suplemen makanan biasa yang enak, tapi kenyataannya ternyata sebaliknya, scooty berhasil membuat saya dan teman-teman saya jadi muntah tapi siangnya pasti berenergi. 

Hanya di pra resep dan resep saya bisa merasakan suasana makan dengan teman seangkatan dengan posisi yang sangat unik, di pimpin doa oleh teman cowok, kemudian mengatakan "Selamat Makan" dan kami jawab dengan "Mari Makan", itu salah satu hal yang benar-benar kami rindukan, tidur dengan posisi yang lucu, kemudian bangun tanpa cuci muka dan gosok gigi, hal yang benar-benar lucu dan saya rindukan tapi tidak untuk di ulangi, di resep juga telah membuat kita mengenal semua senior yang ada, melalui sosialisasi yang kami lakukan, di sosialisasi juga kita banyak mengetahui pengalaman-pengalaman hebat dari senior-senior, di resep kita semua di samakan tidak ada yang berbeda, semuanya satu rasa, seperti kata pepatah berat sama di pikul, ringan sama di jinjing, Karena RESEP itu Kekeluargaan, ngangenin, silaturahim, mantap, amazing, intelektual, kebersamaan cinta dan kasih sayang, luar biasa, perubahan, perjuangan, dan Kesabaran. 

Hanya di resep kita mendapatkan semua hal tersebut, hanya resep yang mengajarkan kita untuk belajar dari beberapa kesalahan berpikir yang ada agar kita tidak jatuh pada lubang yang sama untuk kedua kali nya, mengajarkan untuk selalu berpegangan tangan dengan yang lainnya, saling membela satu sama lain, saling menjaga dan tetap bersama. Karena resep saya mengerti arti berbagi, arti perjuangan, dan kesabaran, di resep kita jadi tahu bagaimana itu usaha yang sebenarnya, dan juga kita mendapatkan banyak keluarga baru yang menyenangkan, kita jadi terbiasa membangunkan teman di pagi hari, selalu membantu mereka untuk melengkapi semua roti, air dan labelnya, olahraga di pagi hari, saling mengingatkan akan tugas yang di berikan, dan yang paling penting adalah selalu membantu semua nya agar tetap berdiri di tempat yang sama, berusaha agar semua teman tetap berada di jalan nya yang sekarang, berusaha terus membantu mereka untuk menghilangkan pikiran untuk terus keluar dari semua nya dan kembali ke zona nyaman nya, Semunya hanya kami rasakan karena adanya resep. Tanpa resep saya yakin kita semua masih sangat canggung dan kaku untuk terus bertegur sapa dengan yang lainnya, tidak akan merasakan kebersamaan yang sebenarnya, tidak akan merasakan perjuangan yang sebenarnya, cinta dan kasih sayang yang sebenarnya. 

Semua cerita berawal dari sini, takut, marah, lapar, ngantuk, tawa hingga tangis mewarnai setiap harinya. RESEP menjadi langkah awal dalam berproses, tak ada kisah yang akan terlupakan, karena kisah itu kita yang alami dan kita yang rasakan. Resep sudah mengajarkan kita banyak hal yang sangat baik dan sangat berguna untuk selalu kita terapkan di kehidupan kita dan juga sangat berguna untuk farmasi ke depan nya, karena resep mengajarkan kita untuk terus bergerak cepat dan selalu mendahulukan kerja sama dalam tim, karena farmasi membutuhkan orang-orang yang skill nya bagus, farmasi tidak butuh orang yang IP nya tinggi, karena IP hanya mengantarkan kita sampai pada gerbang nya saja, dan yang selanjutnya adalah skill nya kita yang di butuhkan, keterampilan dan pengalaman kerja nya kita yang di butuhkan, buat apa IP kita tinggi tapi keterampilan nya kita kurang ? Karena itu di farmasi kita harus bisa cepat dan juga kerja sama tim sangat di butuhkan. Karena itu resep sangat berguna untuk farmasi ke depan nya, untuk farmasi ke depan nya saya berharap profesi kami bisa lebih di akui di masyarakat luas bukan hanya sekedar profesi yang bertugas di belakang layar, kita farmasis dan apoteker juga merupakan salah satu profesi yang mulia, kita yang menciptakan obat-obatan, kita yang tahu bagaimana indikasi, kontraindikasi, dan efek samping yang di timbulkan obat tersebut, kita yang tahu segalanya tentang obat tersebut, lalu untuk apa ada apoteker jika dokter saja masih sangat berperan dalam proses pekerjaan kefarmasian? 

Oleh karena itu, saya berharap generasi-generasi penerus yang ada sekarang bisa membuat farmasis dan apoteker ke depan nya melebihi seorang dokter, baik itu dokter umum maupun yang spesialis. Apoteker yang harus mendirikan sendiri apotek nya, bukan dokter yang mendirikan apotek kemudian mempekerjakan seorang apoteker, tidak! Bukan yang seperti itu, Kita farmasis dan apoteker Belajar, kuliah dan kerja bukan untuk di pekerjakan orang lain, tapi untuk membantu masyarakat yang membutuhkan pertolongan terkait kesehatannya, di samping itu juga kita berhak untuk mempekerjakan orang lain, namun bukan sebaliknya. Seperti yang kita ketahui ada nine star di farmasi yang tentunya sudah tidak asing lagi bagi kita semua yaitu di antaranya : 

1.Care-giver

Seorang farmasi/apoteker merupakan professional kesehatan yang memberikan pelayanan kefarmasian kepada pasien dan berinteraksi secara langsung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun