Mohon tunggu...
Andika Guruh
Andika Guruh Mohon Tunggu... Psikolog - P

saya hanyalah semut kecil diantara banyak semut besar yang mengelilingiku, dan semut kecil ini akan menjadi tumbuh lebih besar karena pemahaman dan terus beljar dalam hidupnya

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Narkoba Mengubahku

25 November 2020   00:29 Diperbarui: 25 November 2020   00:37 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Kisah ini adalah sebagai pengingat untuk ku dan untuk semua yang membacanya agar lebih berhati-hati dalam berperilaku . ini kisahnya

Aku adalah luki, seorang remaja yang akan beranjak dewasa, kebutuhanku yang semakin bertambah membuat aku harus bekerja untuk memenuhi kebutuhnaku dan membantu orang tuaku. Aku mencoba melamar pekerjaan di surabaya waktu itu, tapi kegelan terus yang aku dapat. "mungkin belum takdir" fikirku dalam hati. 

eruntungnya aku menemukan pekerjaan yang dekat dengan rumah, aku bekerja di sebuah pabrik garment pembuat pakain disitu, yah aku jalani saja ppekerjaan ini, tapi karena aku orang yang susah untuk bersosialisasi jadinya aku merasakan hal yang tak nyaman disitu, banyak orang yang tidak aku kenal, dan aku juga merasa malas untuk mengenal orang lain, ini padahal berjalan lama sekitar 2- 3 tahun aku bertahan dalam kesendirian yang aku rasakan. 

Sampai suatu ketika aku mendapat panggilan kerja di surabaya tempat aku melamar dulu, begitu bahagianya aku , dengan cepat aku berangkat. Tanpa memberi surat resain di perushaanku yang lama aku tidak peduli ya keluar saja . aku berangkat ke surabaya waktu itu, dengan meminta bekal dari orang tua dengan menjual dua ekor kambingnya. 

Sesampainya di surabya ternyata aku masuk dalam pt orsourching di pt itu aku di suruh tanda tangan beberapa dokumen, salah satunya adalah pembayaran setiap 3 bulan sebagai syarat pembaruan kontrak. Aku merasa iya saja dan tanda tangan saja karena aku merasakan butuh. 

Setelah aku ttd semua dan membayar biaya administrasi yang dikenakan outsourching aku ditempatkan di sebuah pt besar yang menurutku sangat menjanjikan tapi pekerjaanku begitu berat waktu itu, aku sebagai operator produksi mengurus mesin dan berurusan dengan debu yang banyak.

Setelah beberapa bulan bekerja disana aku mengenal banyak teman dan aku merasa semuanya baik, semuanya sangat setia kawan bahkan selalu membantuku kala susah begitu sebaliknya. 

Pada suatu malam mereka mengadakan pesta miras waktu itu, aku akhirnya tetarik untuk itu, maklum aku merasakan kita memang harus bersama, teman-temanku adalah segalanya bagiku disini. Gelas demi gelas aku minum, salah satu temanku bercelethuk "enak nih klo di tambah pil" . wah enak, fikirku dalam hati. 

Dengan tertawa mereka memsukkan pl itu dalam minuman. Salah satu temanku berkata itu hanyalah doping agar kuat dalam bekerja. Sensasi yang begitu mengesankan yang pernah aku rasakan. Rasanya aku benar-benar melupakan semuanya , melupakan masalah dan melupakan bebanku, rasa capekku hilang, yang ada hanyalah bahagia tertawa dan senang.

Setelah pagi menjelang aku baru sadar bahwa yang semalam aku lakukan hanyalah semu, secangkir kopi menyambutku di pagi hari dan aku lihat masih ada sisa pil diatas meja, aku mencoba bereksperimen merasakan sensasi semalam yang mengesankan. Aku compur kopi dan pil itu rasanya sungguh luar biasa nikmat dan benar-benar membuatku semangat. Ketika aku bekerja pun aku tidak pernah mersakan lelah dan merasa sangat ringan di badan.

Berbulan-bulan sampai bertahun tahun aku melakukan hal yang sama setiap hari, tiada pil tanpa hariku . sampai badanku kurus kering dan pikiranku menjadi kacau tanpa meminum pil itu. Setiap hari dosis yang aku tambahkan semakin bertambah bahkan pernah sekali minum aku meminum 10 butir dalam sekali minum. Ya seperrti itu hari luki yang begitu membingungkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun