Aku menulis namamu di dinding kamarku, di kolom-kolom langit kamar, dan di tempat tidurku
Dibalik itu, hanya ruang kosong dan angin pagi,
Menyibak sayap-sayap rindu pada kata demi katanya
Dan hilang dalam rongga dada
Aku diberitahu tentang pagi
Baris-baris kata yang benderang
Cahaya dan kemerlap melukis hari dengan rindu menggunung
Angin dan sarang laba-laba adalah saksi tentang parasmu
Lalu terbentang dalam mimpi malam-malam
Aku rindu dan mengembara mencarimu
Di baris-baris makna namamu di sana
Satu saf pertama adalah rasa yang terdalam
Dan setelah usur waktu menua
Di akhir abjad itu,
Aku ingin mengabadikanmu
Aku menulis namamu di dinding kamarku, di kolom-kolom langit kamar, dan di tempat tidur
Biar nanti, hujan dan dingin datang
Kupelummu dalam nama Tuhan yang Agung
Riangpuho, 2020