Mohon tunggu...
Gema Indonesia
Gema Indonesia Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik

#HTISudahlah, Tak Perlu Lagi Kau Hidup di Negeri Indonesia Ini

22 Maret 2018   18:46 Diperbarui: 22 Maret 2018   18:53 411
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) telah dibubarkan pada pertengahan tahun lalu oleh Pemerintah Republik Indonesia. Namun upaya perlawannya hingga saat ini masih berlanjut.

HTI menggugat keputusan pembubaran organisasinya itu. Sidang-sidang di PTUN pun digelar, namun banyak kesaksiannya yang telah mentah. Tak terbantahkan bahwa organisasi politik itu akan merongrong Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Meski telah dilarang bukan berarti aktivitas politik mereka berhenti total. Faktanya, masih banyak propaganda yang mendukung gagasan khilafah bertebaran di media sosial.

Pembubaran HTI oleh pemerintahan Joko Widodo ini bukanlah tanpa alasan. Mereka memiliki agenda besar untuk mengganti Pancasila, UUD 1945 dan Republik Indonesia ini dengan Negara Islam dan syariat Islam sebagai hukumnya.

Padahal, dasar negara dan konstitusi itu secara jelas menyebutkan bahwa hal tersebut tidak boleh diubah karena merupakan dasar dan pondasi bangsa.

HTI sendiri sebenarnya tidak memiliki tempat di Indonesia. Hal itu karena organisasi politik itu tidak berdasar pada ideologi Pancasila dan berpandangan Kebhinekaan.

Dalam rangka itu, pemerintah hendak melindungi eksistensi NKRI dari ancaman kedaulatan tersebut. Itulah dasar utama dari pembubaran HTI.

Untuk itu, meskipun diperjuangkan seperti apapun, HTI tidak ada di hati rakyat Indonesia. Maka sudah pantas kita teriakkan kepada muka mereka: #HTISudahlah!

#HTISudahlah, tak perlu lagi kau ganggu eksistensi negara Republik Indonesia yang sudah final ini. #HTISudahlah, pergilah dengan gagasan usangmu mengenai khilafah itu.

ax

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun