Mohon tunggu...
Ana Istianatul Fauziah
Ana Istianatul Fauziah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

A long life learner, a long life educator

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Parenting Training di Masa Pendemi

30 Juli 2021   14:28 Diperbarui: 30 Juli 2021   14:57 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Dokumentasi Pribadi

Pada situasi pandemi covid-19, perempuan berpotensi memikul beban lebih banyak dari dampak covid-19 salah satunya dalam hal pengasuhan anak di dalam rumah tangga. Seperti di banyak negara lainnya di dunia, perempuan di Indonesia melakukan sebagian besar tugas pengasuhan dan menghabiskan waktu dua kali lipat lebih banyak untuk mendampingi anak-anak mereka. Perempuan mengalami beban yang sangat berat karena mereka terbebani urusan-urusan rumah tangga, mulai dari mengasuh anak, mengajar anak pelajaran sekolah yang dilakukan secara online dan mungkin hal ini tidak sesuai dengan kapasitas yang dimiliki oleh orang tua perempuan.

Di PAUD Al Falah Kebonkalapa yang merupakan salah satu unit lembaga yang berada di wilayah Kebonkalapa sudah seharusnya meningkatkan proses pemupukan dan pengembangan cita-cita dan harapan pada diri anak-anak di kawasan Kebonkalapa untuk dapat melanjutkan pendidikan hingga jenjang perguruan tinggi yang merupakan pekerjaan rumah panjang bagi civitas academica. Upaya memupuk harapan bersekolah hingga jenjang perguruan tinggi seharusnya dilakukan sejak anak-anak berada dalam usia muda (anak usia dini), yaitu melalui proses sosialisasi dan pengasuhan yang baik di dalam keluarga dan melalui proses sosialiasi saat mereka menjalani pendidikan formal di sekolah, sehingga anak termotivasi untuk dapat melanjutkan pendidikan mereka dengan baik mulai dari tingkat pendidikan sekolah dasar, sekolah menengah hingga kemudian anak-anak tersebut dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi. Namun sayangnya, untuk dapat mewujudkan harapan tersebut rasanya masih amat jauh untuk dapat direalisasikan, karena hingga saat ini masih sangat kurang adanya program pendidikan ataupun pembelajaran mengenai pengasuhan bagi orang tua, sehingga dapat meningkatkan kapasitas mereka dalam melakukan proses pengasuhan terhadap anak-anak mereka dengan baik. Melalui pendidikan ataupun pembelajaran yang dilakukan secara informal orang tua dapat belajar mengenai proses tumbuh kembang anak, sehingga orang tua dapat melakukan proses pengasuhan pada anak sesuai dengan usia dan tugas perkembangan anak. Keluarga-keluarga di dunia harus beradaptasi dengan berbagai perubahan yang sedang terjadi karena penyebaran virus corona-19 (COVID-19). Banyak orang tua yang merasa stress karena harus menyeimbangkan antara pekerjaan, merawat anak, dan pekerjaan rumah, terutama pada saat mereka terpisah dengan jejaring pendukung yang biasa mereka miliki. Walaupun isolasi bisa membawa kesempatan untuk menghabiskan waktu bersama dan mengembangkan hubungan antara orang tua dengan anak-anak, namun, banyak pengasuh utama orang tua yang mengalami konflik internal dalam diri mereka berupa konflik perasaan dan prioritas, dan juga munculnya berbagai bentuk tantangan praktis lainnya.

Dengan dilaksanakannya parenting training di masa pandemi covid-19 ini, diharapkan dapat memberikan tambahan wawasan bagi para orang tua dan sebagai media untuk berbagi wawasan dan pengalaman sebagai sumber belajar satu sama lain. Selain itu, di masa pandemi covid-19 ini pun masing-masing orang tua merasakan hal serupa yaitu adanya perasaan bosan diam di rumah saja dan adanya perasaan terpisah dalam waktu lama dengan kehidupan normal sebagai makhluk sosial yang terbiasa berinteraksi secara langsung tatap muka, sehingga melalui kegiatan pelatihan ini para kader posyandu menyatakan bahwa mereka sangat terbantu untuk melepaskan kepenatan dan kebosanan yang dirasakan selama ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun