Mohon tunggu...
Ana Fauzia
Ana Fauzia Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi

Mahasiswi Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Malang

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Raden Bongkok dan Raden Anom

31 Juli 2020   09:14 Diperbarui: 31 Juli 2020   09:12 207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Pada suatu masa, dikisahkan hiduplah seorang raja bernama Raja Bayan. Ia mempunyai seorang putri yang cantik jelita, bernama Denda Ayu Ratih. Namun pada suatu malam, saat Denda Ayu Ratih sedang bermain ti taman istana, ia diculik oleh seorang raksasa. Atas kejadian tersebut, sang raja kemudian bertitah, "Mahapatih, kalian aku perintahkan untuk mencari orang yang bisa mengalahkan makhluk raksasa yang membawa putri kesayanganku, dan apabila orang tersebut bisa membawa putriku pulang dengan selamat maka ia akan aku beri hadiah yang sangat besar yakni setengah dari kerajaan ini dan ia juga akan aku nikahkan dengan putriku, serta kelak ia akan menggantikanku menjadi raja.

Mendengar titah dari rajanya, kedua patih tersebut kemudian berangkat untuk mencari orang yang bisa mengalahkan raksasa dan membawa pulang sang putri dengan selamat. Selama berhari-hari, berminggu-minggu bahkan hingga berbulan-bulan kedua patih tersebut keluar masuk hutan dan kampung untuk mencari seseorang yang berani melawan raksasa tersebut, namun mereka tidak juga menemukannya.

Sementara itu di tengah hutan belantara tinggallah sepasang kakak beradik yang bernama Raden Bongkok (yang merupakan kakak) dan Raden Anom (yang merupakan adik). Pada suatu hari ketika melakukan pengembaraan, tibalah mereka di sebuah jalan menuju Kerajaan Bayan. Di sana mereka bertemu dengan Patih Sangkuwana dan Sangkuwalang yang sedang mencari orang yang bisa melawan raksasa.

Karena melihat sosok Bongkok yang sangat tegap besar dan berwajah jelek, Patih Sangkuwana bertanya kepada Bongkok Jika boleh saya bertanya kalian ini manusia atau raksasa. Mendengar pertanyaann itu Bongkok sangat marah sekali dan hampir bertengkar dengan kedua patih tersebut. Lalu, Kedua patih tersebut menawarkan kepada mereka (Bongkok dan Raden Anom) untuk mencari Denda Ayu Ratih yang dibawa oleh raksasa seraya menawarkan hadiah seperti yang disebutkan oleh Raja Bayan.

Mendengar tawaran tersebut, Bongkok sangat tertarik dan mengatakan bahwa ia sanggup untuk melawan raksasa yang membawa Denda Ayu Ratih. Namun dengan bijaknya Raden Anom memperingati kakaknya Kakak janganlah engkau mengucapkan kebohongan sebab kebohongan akan membawa kita kepada kecelakaan, bukankah engkau tidak memiliki ilmu kedikjayaan dan bagaimana kakak akan mengalahkan raksasa yang besar dan sakti, jadi sebaiknya kakak jangan menyanggupi patih tersebut sebab mereka adalah utusan raja dan nanti jika kita tidak bisa mengalahkan raksasa tersebut maka kita akan dicap sebagai orang yang bohong.

Mendengar peringatan itu, Bongkok sangat marah kepada Raden Anom.

"Anom kamu diam saja! kamu tidak tahu apa-apa, yang penting kita senang dan dapat makan enak kamu ikut saja"

Mendengar perkataan kakaknya maka Raden Anom ikut dan akhirnya mereka dibawa ke istana Kerajaan Bayan oleh kedua patih tersebut. Setibanya di istana, Bongkok dan Raden Anom langsung dibawa menghadap kepada Raja Bayan.

Raja Bayan bertanya kepada mereka, Benarkah kalian berani melawan raksasa yang telah menculik putriku? dengan sombongnya Bongkok menjawab Betul Gusti Prabu saya yang akan membunuh raksasa tersebut. Namun sebelum kami pergi mencari raksasa itu saya butuh makanan agar saya punya tenaga untuk melawan raksasa tersebut dan saya minta satu pucuk keris untuk melawan raksasa itu. Sedangkan Raden Anom hanya bisa diam mendengar perkataan saudaranya.

Setelah mendapatkan makanan dan diberikan sebilah keris, mereka kemudian dikawal oleh Patih Sangkuwana dan Sangkuwalang bersama para perajuritnya. Mereka di kawal hingga perbatasan kerajaan, Bongkok dan Raden Anom dilepas memasuki hutan belantara. Setelah berminggu-minggu menyusuri hutan bertemulah mereka dengan raksasa yang membawa Denda Ayu Ratih. Dari arah yang tidak diketahui terdengar suara yang sangat besar dan menggelegar. Suara itu adalah suara raksasa yang menyembunyikan sang putri di dalam sebuah sumur tua di tengah hutan belantara. Mendengar suara yang begitu keras, Bongkok berlari terkencing-kencing dan mengajak Raden Anom untuk meninggalkan hutan belantara.

Raden Anom pun memperingati kakaknya Sudah saya katakan kakak tidak boleh sombong, lihat buktinya, kakak baru mendengar suaranya saja kakak sudah terkencing-kencing apalagi kalau sudah melihat sosoknya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun