Mohon tunggu...
Ana Dwi Itsna Pebriana
Ana Dwi Itsna Pebriana Mohon Tunggu... Editor - Read, Write, Proofread

Mahasiswi baper dan doyan curhat

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Ibu, Wanita Tangguh Tiada Cela

18 Januari 2019   16:30 Diperbarui: 18 Januari 2019   16:38 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam sejarah peradaban manusia, mungkin hanya Adam dan Hawa yang tidak dilahirkan dari rahim seorang ibu. Keduanya ada atas penciptaan langsung Sang Maha Kuasa. Hingga kini mereka menjadi nenek moyang manusia dari masa ke masa.

Selain menghadirkan sosok manusia ke dunia, Allah pun menghadirkan Al-Qur'an sebagai pedoman hidup umat manusia khususnya yang beragama Islam. Allah anugerahkan Al-Qur'an kepada hamba-Nya yang tidak hanya mampu memberi berbagai arahan tapi juga mampu menenangkan.

Diantara persoalan yang paling banyak disinggung dalam Al-Qur'an ialah berbakti kepada kedua orang tua. Al-Qur'an sering menyebutnya dengan istilah walidani/walidaini. Dalam redaksi ayatnya, Al-Qur'an menyandingkan perintah untuk berbuat baik kepada orang tua setelah perintah untuk mengesakan-Nya dan larangan menyekutukan-Nya.

Namun yang menarik adalah ibu yang tak lain seorang wanita begitu Allah istimewakan dalam kitab-Nya. Allah memberi penghargaan setinggi-tingginya pada sosok yang melahirkan berbagai generasi dari masa ke masa. Hal ini dibuktikan dengan adanya satu surat yang dinamakan dengan An-Nisa (wanita-wanita).  

 "Dari Abu Hurairah, ia berkata: Seseorang datang kepada Rasulullah saw. dan berkata, wahai rasulullah! kepada siapakah aku harus berbakti pertama kali? Nabi menjawab, ibumu! Orang tersebut bertanya kembali, siapa lagi? Beliau menjawab, ibumu! Orang tersebut bertanya kembali kemudian siapa lagi? Beliau menjawab, ibumu! Orang tersebut bertanya kembali, kemudian siapa lagi ya Rasulullah?  Nabi menjawab, ayahmu." (Bukhari, 5971 dan Muslim, 2548).

Nabi SAW. menyebutkan kata ibu sebanyak tiga kali, sementara kata ayah satu kali. Bila hal ini sudah kita mengerti, realitas lain bisa menguatkan pengertian tersebut bahwa kesulitan pada saat mengandung, melahirkan, menyusui hingga merawat anak hanya dialami seorang ibu. Tugas mulia itu tidak Allah embankan pada seorang ayah.

Ibu juga memiliki peranan penting dalam hal pewarisan sifat dan kecerdasan anak. Ada sebuah fakta menarik berdasarkan hasil penelitian di University of Washington. Dikatakan bahwa gen kecerdasan lebih banyak diwariskan dari ibu karena ibu memiliki dua kromosom X sedangkan ayah hanya satu kromosom X. Selain dari kromosom, pewarisan kecerdasan juga dipengaruhi oleh mitokondria. (Kompasiana, 25/08/2017)

Maka tak heran bila kedekatan seorang anak akan lebih erat dengan ibu dibanding ayahnya. Meski tidak semua anak demikian. Hal ini menunjukkan sisi luar biasa dari seorang ibu. Sebuah kenyataan yang mau tidak mau harus diakui oleh seorang anak untuk berbakti kepada ibunya dengan sungguh-sungguh.

Ibu merupakan jantung dari sebuah keluarga. Ketika di rumah  sehari saja tidak ada ibu, rasanya seperti berhari-hari. Hampa. Rumah bagai tak bertuan, berantakan dan tak ada makanan. Bahkan dalam pepatah Islam dikatakan bahwa seorang ibu merupakan madrasah pertama bagi anak-anaknya.

Seorang ibu berperan sebagai pendidik pertama dan utama bagi anaknya. Apapun profesi yang ia lakoni, seorang ibu tetap memiliki tugas pokok untuk mendidik anak dan mengantarkannya pada gerbang masa depan yang cerah. Kesuksesan seorang anak tentu akan sangat dipengaruhi oleh sang ibu ketika mendidiknya.

Ada dua sisi yang menjadi sorotan dalam hal ini. Di satu sisi, anak dituntut untuk bersungguh-sungguh berbakti kepada ibunya agar Allah memudahkannya memperoleh surga. Di sisi lain, seorang ibu juga harus menciptakan jalan bagi anak-anaknya untuk mencapai surga dalam arti sebenarnya. (Munirah, 2014 : 259)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun