[caption id="attachment_386287" align="aligncenter" width="550" caption="New Zaeland-nya Ranah Minang, Padang Mangateh (Koleksi Pribadi)"][/caption]
Halo para kompasianers, akhirnya bisa bercerita lagi tentang salah satu perjalanan saya berkeliling kampung halaman. Sekaligus sebagai peresmian diri *cieelah* ikut KOTEKA, alias Komunitas Traveler Kompasiana. Mudah-mudahan bisa bikin ngiri dan langsung ngabur, beli tiket dan pergi ke ranah minang yang aduhaaaiii... aduh manisnya *joged dangdut.
Jadi alhamdulillah pada januari 2015 saya berkesempatan mengunjungi ranah minang kembali, tepatnya kota saya Payakumbuh tercinta. Meskipun lahir memang di ibukota Jakarta, tetep aja KaTePe orang minang. Dalam perjalanan pulang ke rumah, saya berhasrat berat ingin hunting foto di kota Payakumbuh. Jadi saya sebagai kemenakan yang baik bertanyalah kepada om saya mengenai tempat apa yang asyik untuk dijadikan lokasi foto eksotis yang tidak ada di tempat lainnya. Dengan lugas, om saya yang bernama Sudirman ini menjawab, bahwa ada salah satu spot di dekat kota payakumbuh yang bisa dijadikan salah satu tempat hunting yang bagus. Namanya adalah Padang Mangateh.
Sebelum berangkat, saya ditunjukkan terlebih dahulu rute ke sana. Dari kediaman om saya di daerah pasar Ibuh Payakumbuh, terus lurus ke arah Andaleh 50 Kota, langsung belok kanan ke arah Padang Mangateh.
Sip, pinjem motor om Ir ya :D
Akhirnya dengan motor matic punya om, saya dan papa (yang waktu itu menemani) mulai berjalan sekitar kira-kira 8 KM menuju lokasi yang dituju. Mulai dari jalan yang landai hingga mendaki menuju lokasi dengan kemiringan kira-kira 30 derajat, membuat motor matic agak tersendat, karena alhamdulillah saya dan papa memang punya ukuran badan yang alhamdulillah juga. Setelah si matic bertahan hingga jalan masuk menuju Padang Mangateh, terlihatlah sebuah gerbang yang bertuliskan "Kementerian Pertanian - Peternakan Sapi Nasional Padang Mengatas". Kamipun berhenti tepat di depan pos satpam yang ada di dekat gerbang. Setelah mencatatkan nama dan meminta izin kepada sang penjaga gerbang, akhirnya gerbang dibuka dan perjalanan mendaki masih jauh ke atas.
[caption id="attachment_386289" align="aligncenter" width="432" caption="Sapi di Pusat Pembibitan Sapi Potong Unggulan Padang Mangateh (Koleksi Pribadi)"]
Akhirnya tibalah kami di sebuah area perkantoran dengan banyak kompleks gedung didalamnya. Ternyata nama lengkap tempat ini adalah "Balai Pembibitan Ternak Unggul Hijauan Pakan Ternak Padang Mengatas" atau biasa disingkat BPTUHPT Padang Mengatas. Saya sendiri sebenarnya agak geli dengan kata Mengatas (Mangateh yang di Bahasa Indonesiakan) tapi karena Orde Baru semua berubah, jadi di tulisan ini, saya akan menggunakan "mangateh" saja, oke!
[caption id="attachment_386288" align="aligncenter" width="432" caption="Sapi-sapi Imut penghuni Peternakan Padang Mangateh (Koleksi Pribadi)"]
Di komplek peternakan ini terdapat pusat pelatihan dan pengembangan peternakan bagi seluruh peternak di Indonesia. Ternyata peternakan ini didirikan pada zaman presiden Soeharto dan menjadi salah satu pembibitan sapi potong yang terbesar di Indonesia. Kalau tidak salah ada sekitar 280 Hektar yang digunakan untuk pengembangan sapi potong dan pengembangan pakan sapi yang warnanya sangat hijaaaaauu sekali. Mungkin kalau liat aslinya mirip persis dengan gambar wallpaper desktop windows yang ijo royo-royo. Bagi saya penggemar warna hijau, tempat ini adalah surga!
[caption id="attachment_386290" align="aligncenter" width="432" caption="Ijo royo-royo di Peternakan Padang Mangateh (koleksi Pribadi)"]