Mohon tunggu...
Akbar Muhibar
Akbar Muhibar Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa, Blogger dan Vlogger

Penyuka seni suara dan seni membaca terbalik. Saat ini juga menjadi penulis di akbarjourney.com dan vlog akbarjourney.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Makanan Lokal Ternyata Senjata Ampuh Terapkan Isi Piringku

28 Oktober 2019   22:35 Diperbarui: 29 Oktober 2019   09:43 613
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nasi jagung khas Gorontalo dalam komposisi Isi Piringku. (Foto: Akbarmuhibar)

Perjalanan dimulai menggunakan mobil yang bergerak menuju kawasan utara Kota Denpasar. Selama 1 jam 30 menit, tampak beragam rupa bentang daratan di pulau ini. Sawah-sawah terhampar luas sepanjang jalan, menyatu dengan pura desa yang megah. 

Saat membuka pintu, angin semilir pelan menyambut kedatangan saya dan rombongan Danone Blogger Academy 3 di Desa Bongkasa Pertiwi, Abiansemal, Badung, Bali.

Desa Bongkasa Pertiwi memiliki konsep kampung mandiri dalam pengelolaan lingkungan untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosial. Desa ini sendiri memiliki potensi alam pertanian, peternakan, serta Sungai Ayung sebagai wisata arung jeram. 

Menariknya, tiap rumah di desa ini memiliki ternak sapi dan babi yang menjadi potensi bagus untuk mengembangkan biogas. 

Jadi, selain mandiri secara pangan, desa ini juga didukung oleh kemandirian energi yang memberikan kesempatan besar penduduknya untuk menjaga lingkungannya.

Terbukti, saat saya mengelilingi desa menggunakan trail sepeda terlihat bentangan sawah yang diolah menggunakan cara organik. Lelah bersepeda, saya dijamu makan dengan panganan tradisional khas desa. Inilah awal pertemuan saya dengan potensi pangan lokal, yaitu pembudidayaan jamur. 

Potensi jamur tiram di Desa Bongkasa Pertiwi. (Foto: Akbarmuhibar)
Potensi jamur tiram di Desa Bongkasa Pertiwi. (Foto: Akbarmuhibar)
"Kita buat budidaya jamur tiram, jadi jamur krispi dan nugget jamur. Apinya kita pakai dari biogas dan sisanya kita jadikan pupuk untuk jamur," ujar Ibu Ayu, warga Desa Bongkasa Pertiwi yang saya temui pada kunjungan kali ini.

Ibu Ayu menjelaskan, produksi nugget dan jamur krispi sendiri bisa mencapai 3 hingga 5 kilogram dalam satu hari. Produk ini nantinya diedarkan dalam jaringan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). 

Ketika saya cicipi, rasa nugget yang dihasilkan juga tidak berbeda jauh dengan nugget ayam yang ada di pasaran. Hal ini disebabkan karena jamur sangat berpotensi diolah menjadi pengganti makanan lain, seperti pengganti daging untuk para vegetarian.

Nugget Jamur dalam bentuk beku yang siap dijual melalui BUMDes. (Foto: Akbarmuhibar)
Nugget Jamur dalam bentuk beku yang siap dijual melalui BUMDes. (Foto: Akbarmuhibar)
HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun