Mohon tunggu...
akmal huda maulana amsya
akmal huda maulana amsya Mohon Tunggu... Mahasiswa - tugas

man jada wa jada

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kondisi Usaha Mikro Kecil Menengah Saat Menghadapi Pandemi

7 September 2021   10:49 Diperbarui: 7 September 2021   11:09 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ANALISIS JUALAN DI TENGAH PANDEMI " WARUNG MAK TUMA"

Dunia sedang digemparkan virus yang kita kenal dengan virus corona atau covid-19. Tentunya hal ini sangat membawa perubahan yang sangat signifikan. Dari yang awalnya ketika berpergian tidak perlu memakai apa-apa, sekarang hukumnya wajib untuk memakai masker. Dari yang awalnya bersikap acuh tak acuh terhadap kebersihan, sekarang harus siap siaga membawa hand sanitizer dan selalu cuci tangan memakai sabun dengan baik. Dari yang awalnya saat jalan bergandengan, rangkulan, sekarang malah disuruh untuk berjarak. Awalnya kita semua tidak terbiasa pasti dengan kebiasaan seperti ini, tapi lama-lama menjadi hal biasa dan hal yang wajib banget untuk dilakukan.

Datangnya virus corona ini membawa dampak sosial-ekonomi yang besar di luar sektor kesehatan. Saat ini cakupan kerugian yang ditimbulkan sulit untuk diantisipasi sepenuhnya. Sementara pemerintah tengah berupaya meredam dampaknya. Menurut Saiful, Pengamat kebijakan publik dan pelaku bisnis, Saiful menyebut ada tiga dampak besar pandemi Covid. Dampak yang pertama menurutnya adalah melemahnya konsumsi rumah tangga atau melemahnya daya beli. Dampak kedua dikatakannya adalah bahwa pandemi Covid-19 ini menimbulkan adanya ketidakpastian, kapan akan berakhir. Sehingga di bidang investasi juga ikut melemah dan berimplikasi terhadap berhentinya sebuah usaha. Sedangkan dampak yang ketiga yakni pelemahan ekonomi sehingga menyebabkan harga komoditas turun. Akibatnya dampak tersebut, Pemerintah telah melakukan tindakan cepat, program vaksinasi, ada program pemulihan ekonomi nasional, BLT, bantuan modal usaha UKM/UMKM.

Jadi, dampak yang paling berpengaruh selain dari sector kesehatan adalah sector perekonomian. Perekonomian sangat mengalami penurunan. Para pencari nafkah pun juga merasakan dampak tersebut. Banyak pekerja yang terkena PHK oleh perusahaannya. Hal inilah yang membuat para pekerja yang awalnya bekerja menjadi seorang pengangguran.

Lalu bagaimana cara mereka untuk bertahan hidup?

Untuk bertahan hidup di tengah era pandemi ini, lalu banyak para pekerja yang memilih untuk menyemplung ke dunia bisnis. Ada bisnis kuliner, clothing, kriya, dan hingga banyak juga karena sekarang sedang masa pandemi yang menjadi pebisnis masker, hiasan masker, dan masih banyak lagi. Dan yang paling banyak menurut data yang ada adalah bisnis kuliner.

Di Kabupaten Malang , tepatnya di daerah Kelurahan Kedungrejo, terdapat sebuah usaha rintisan yang didirikan oleh seorang ibu berumur 56 tahun bernama Ibu satuma , beliau  mulai buka usaha kuliner sejak dirinya masih muda, beliau awalnya adalah seorang ibu rumah tangga  biasa dan beliau buka warung  kurang lebih sudah 10 tahun  pada awalnya jualan  menu rujak dan soto  dan sekarang jualan  menu prasmanan nasi jagung dan nasi campur

Nasi jagung prasmanan yang di jual i oleh ibu satuma menjadi lebih di kenal masyarakat luas untuk pemasarannya sendiri beliau di bantu anaknya, awalnya nasi jagung yang di kelolah ibu satuma pernah membangun warung di pinggir jalan dan di pinggir persawahan selama 5 tahun dan sesudah jualan di sana ibu satumah membuka jualan di rumah mulai dari 3 tahunan sampai sekarang

Setelah jualan dirumah kurang lebih 3 tahun dan pengunjungnya sangat ramai setiap hari dan penjualannya meninggkat tinggi, dan setelah virus corona melanda penjualannya mengalami penurunan. Dan masalahnya tidak itu juga bulan kemarin  ibu satuma mininggal di karenakan penyakit yang di alaminya  dan sekarang warungnya di teruskan oleh anaknya yang Bernama Faisal 

Pemasaran yang awalnya hanya dilakukan melalui promosi, sekarang dilakukan melalui soisal media. Sosial media yang digunakan adalah whatsapp, instagram, anaknya, Bu satuma juga terkadang membuat promo-promo menarik. Seperti ketika promo bulan ramadhan yaitu beli 2 free telur dan free minuman , dan beli 2 harga menjadi lebih hemat dari harga sebelumnya. Dari situlah lebih banyak yang mengenal dan lebih banyak yang meminati lagi nasi prasmanan ini dan sekarang dikelola anaknya dan semakin ramai.

Menurut saya, dalam hidup pasti ada yang namanya permasalahan. Tapi bagaimana cara kita menuntaskan permasalahan tersebut agar kita bias melanjutkan hidup kedepan agar lebih grow up dan next level. Dalam perjalanan mencari rejeki pun pasti ada up and down. Sama halnya seperti yang terjadi dengan anaknya yang baru baru saja ditinggalkan iBu satuma  juga harus terus mengembangkan usahanya agar usahanya terus kreatif dan inovatif, begitupun anaknya selaku marketing dari usaha Bu satuma, ia harus terus mengembangkan ide-idenya, harus terus mencoba hal-hal yang baru, dan tidak lupa juga untuk tetap update terhadap pasar dan teknologi yang ada.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun