Mohon tunggu...
AMRUL HAQQ
AMRUL HAQQ Mohon Tunggu... Seniman - Pendiri Media GelitikPolitik.com

Amrul Haqq merupakan penulis buku dan pendiri sekaligus pemimpin redaksi media online berbasis politik bernama GelitikPolitik.com.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Idul Fitri, Seremoni di Tengah Pandemi

25 Mei 2020   21:19 Diperbarui: 25 Mei 2020   22:08 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gema takbir berkumandang, tanda kemenangan telah datang, idul fitri menjadi momentum kembalinya jati diri, menjadi insan penuh kasih, bergandeng tangan menebar kedamaian.

Ada yang berbeda pada idul fitri 1441 H/2020 H, tradisi pulang kampung atau 'mudik', dua frasa yang sempat menjadi perdebatan ini tidak terjadi pada perayaan idul fitri 2020, karena pemerintah melarang masyarakat untuk melakukan mudik atau pulang kampung atau apapun itu yang tujuannya berkumpul dengan sanak family di daerah, hal ini dilakukan untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona. 

Meskipun pada realitanya, pelarangan pulang kampung tidak serta merta membuat kurva kasus positif covid-19 menjadi landai, malah dikejutkan dengan rekor kasus positif yang mencapai kurang lebih 1000 kasus.Idul fitri kali ini bisa dibilang menjadi idul fitri yang menarik yang  tidak akan terjadi pada idul fitri sebelumnya atau nanti terulang pada waktu yang belum diketahui, idul fitri kali ini menjadi seremonial sekaligus momentum untuk mempererat tali silaturahim antar tetangga yang notabene bukan dari kampung yang sama, suku yang sama, daerah asal yang sama, tetapi selama ini hidup berdampingan bersama, yang sebelumnya tidak mengadakan sholat idul fitri di perantauan, kini diadakan sholat ied dengan protokol kesehatan dan jaga jarak antar jamaah. Ditengah pandemi, silaturahim tetap berjalan untuk mempererat tali persaudaraan.


Pandemi membawa hikmah pada idul fitri kali ini,

diantaranya adalah aktualisasi pererat silaturahmi ditengah bumi perantauan, kita yang biasanya berbondong pergi ke kampung halaman dan saling bermaafan disana, sekarang dihadapkan pada situasi untuk saling bermaafan dengan warga dan tetangga yang selama ini hidup bersama. Maka, kata-kata mutiara klasik saat idul fitri tiba yaitu “Bikin dosa di kota, minta maafnya di kampung" benar-benar terbantahkan sekarang, pandemi kali ini membawa kita untuk saling bermaafan dengan warga, tetangga dan bangsa sendiri atas sikap serakah dan kemunafikan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun