Mohon tunggu...
Amril Taufik Gobel
Amril Taufik Gobel Mohon Tunggu... Smiling Blogger, Restless Father, Lovely Husband and George Clooney wannabe :) See my Blog: http://daengbattala.com

Amril Taufik Gobel lahir di Makassar, 9 April 1970 dan lulusan Fakultas Teknik Jurusan Mesin UNHAS Angkatan 1989. Saat mahasiswa, pernah menjabat sebagai Redaktur Pelaksana Penerbitan Kampus Identitas (1992-1993) dan pendiri sekaligus Pemimpin Redaksi Surat Kabar Mahasiswa Fakultas Teknik UNHAS "Channel 9" (1991-1992). Seusai diwisuda tahun 1994, ia merantau ke Jakarta. Saat ini bekerja sebagai Vice President Procurement EPC dan Investasi PT Nindya Karya, Jakarta dan berdomisili di Cikarang. Ayah 2 anak ini juga mengelola blog pribadinya di www.daengbattala.com (pernah memenangkan blog favorit kategori Bahasa Indonesia dalam Lomba Blog International yang diadakan oleh The Bobs pada tahun 2010) serta menjabat sebagai Vice President Asean Blogger Chapter Indonesia sejak 2011. Telah menghasilkan 3 buku dari aktifitasnya ngeblog dan 2 diantaranya diterbitkan secara self publishing lewat www.nulisbuku.com

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Peran Etika Profesi Insinyur Indonesia di Era Kecerdasan Buatan dan Kompetisi Global

2 Juni 2025   13:23 Diperbarui: 7 Juni 2025   07:56 424
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi insinyur. (Sumber: PIXABAY/BORKO MANIGODA via kompas.com)

Perkembangan teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) telah membawa perubahan signifikan dalam berbagai sektor, termasuk bidang rekayasa dan teknik. 

Insinyur sebagai ujung tombak inovasi teknologi di Indonesia menghadapi tantangan baru yang kompleks dalam menjalankan profesinya. 

Di tengah persaingan global yang semakin ketat, etika profesi insinyur menjadi aspek yang sangat penting untuk memastikan teknologi berkembang secara bertanggung jawab dan berkelanjutan.

Dalam konteks Indonesia, profesi insinyur tidak hanya dituntut untuk memiliki kompetensi teknis yang unggul, tetapi juga harus mampu mengimplementasikan prinsip-prinsip etika dalam setiap aspek pekerjaannya. 

Etika profesi insinyur adalah panduan moral dan norma yang mengatur perilaku insinyur dalam mengembangkan, menerapkan, dan mengawasi teknologi, termasuk AI, agar tidak merugikan masyarakat dan lingkungan.

Menurut data dari Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) pada tahun 2023, penetrasi AI di berbagai sektor industri di Indonesia meningkat sebesar 25% dibandingkan tahun sebelumnya, terutama di sektor manufaktur, pertanian, dan layanan keuangan. 

Hal ini menunjukkan bahwa insinyur Indonesia semakin banyak berperan dalam mengintegrasikan teknologi AI dalam solusi praktis. 

Namun, peningkatan ini juga menimbulkan tantangan etika baru, seperti isu privasi data, keamanan sistem, hingga bias algoritma yang dapat memperkuat ketidakadilan sosial.

Etika profesi insinyur dalam era AI harus mengedepankan transparansi dan akuntabilitas. Insinyur harus memastikan bahwa algoritma yang dikembangkan dapat dipertanggungjawabkan dan tidak menimbulkan diskriminasi terhadap kelompok tertentu. 

Selain itu, insinyur juga memiliki tanggung jawab untuk melindungi data pribadi pengguna dari potensi penyalahgunaan yang dapat merugikan individu maupun komunitas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun