Mohon tunggu...
Amrih Ibnu Wicaksana
Amrih Ibnu Wicaksana Mohon Tunggu... Guru - Guru

mencoba untuk belajar menulis, mohon bimbingannya

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Jurnal Refleksi Modul 1.4 Budaya Positif

9 Desember 2022   10:05 Diperbarui: 9 Desember 2022   11:00 5064
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pembelajaran Modul 1.4 ini disajikan dengan judul Budaya Positif. Dalam pengertiannya budaya positif merupakan perwujudan dari nilai-nilai atau keyakinan universal yang diterapkan di sekolah. Budaya positif diawali dengan perubahan paradigma tentang teori kontrol. Serangkaian kegiatan dalam modul Budaya Positif ini diawali dengan Mulai dari Diri, dilanjutkan dengan Eksplorasi Konsep dengan belajar mandiri dengan materi-materi yang disediakan untuk memberikan tanggapan pemahaman maupun jawaban dari pertanyaan pemantik dari materi yang tersaji di ekplorasi konsep dan juga memberikan umpan balik maupun tanggapan postif kepada Calon Guru Penggerak lain. 

Setelah itu dilanjutkan dengan runag kolaborasi, dimana disini kita bekerjasama antar CGP lain dalam membahas kasus secara berkelompok dan menemukan solusi dari kasus yang ada. Setelah itu pada hari berikutnya kita diminta untuk menyajikan hasil dari kerjasama kami dalam ruang kolaborasi. 

Tahap selanjutnya yaitu Demontrasi Kontekstual dengan membuat 2 skenario kasus yang diamali murid beserta cara penyelesaiannya dengan direkam melalu video. Tahap selanjutnya Ruang Elaborasi yang dipandu oleh Instruktur Guru Penggerak dan dilanjutkan dengan Koneksi Antar Materi yang tujuannya mengaitkan materi Budaya Positif dengan materi dlam modul sebelum-sebelumnya. Tahapan yang terakhir yaitu Aksi Nyata yang penrapannya sesuai dengan kondisi yang ada diskeolah untuk dipraktikan menjadi praktik baik dan selanjutnya sertakan post test modul 1.

Katika pelaksanaan pembelajaran modul 1.4 ini saya merasa tersadar sekaligus tertantang untuk bisa menyelesaikan masalah yang terjadi baik dikelas maupun dilingkungan sekolah dengan posisi kontrol sebagai manajer. Saya sangat bersemangat dalam mendalami materi yang ada dalam modul budaya positif karena banyak hal-hal baru yang menurut saya bisa diterapkan dalam kehidupan apalagi diterapkan dalam mendidik murid.

Melalui rangkaian pembelajaran tentang modul 1.4 Budaya Positif menjadikan saya lebih paham dengan penerapan budaya positif dilingkungan terutama dilingkungan sekolah. Budaya positif seyogyanya dilaksanakkan secara kolaboratif dengan seluruh warga sekolah. 

Budaya positif meliputi 6 hal yaitu 1) perubahan paradigma stimulus respon, 2) konsep disiplin positif, 3) keyakinan kelas, 4) pemenuhan lima kebutuhan dasar manusia, 5) lima posisi control, dan 6) segitiga restitusi. Pada modul ini juga saya belajar tentang bagaimana kebutuhan dasar manusia yang harus terpenuhi, diamana apabila satu hal tidak terpenuhi akan menimbulkan masalah dalam dirinya yang berpengaruh pada lingkungan. Selain itu saya mempelajari juga tentang posisi kontrol dimana sebagai pendidik kita memiliki pilihan beberapa posisi kontrol dalam menyelesaikan masalah yaitu sebagai teman, penghukum, pemantau, ataupun manajer. Dalam hal ini posisi manajer merupakan posisi yang paling ideal dalam penyelesaian suatu masalah dengan dilakukannya segitiga resistusi yang terdiri dari : menstabilkan identitas, memvalidasi tindakan dan menanyakan keyakinan. Restitusi dilakukan untuk menciptakan kondisi pada murid untuk memperbaiki kesalahan sehingga mereka bisa kembali kelingkungan dengan karakter yang lebih kuat.

Setelah mempelajari modul ini saya akan berusaha untuk terus memahami dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari khususnya dalam pembelajaran sebagai modal kita dalam mendidik murid disekolah dan tentunya berkolaborasi bersama rekan sejawat, kepala sekolah beserta wali murid. Budaya positif perlu ditanamkan sejak dini dan dilatih secara terus menerus sehingga dapat menjadikan kebiasaan baik tercipta dilingkunga sekolah maupun lingkungan sekitar.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun