Lihat ke Halaman Asli

ZULZAIN ILAHUDE

Universitas Negeri Gorontalo

Demo Mahasiswa Pertanian Gorontalo Membuat Pupuk Organik

Diperbarui: 9 Januari 2024   17:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Zulzain Ilahude (dkpri, Pembimbing Lapangan)

Pertanian organik dapat menjadi salah satu cara untuk meningkatkan kreativitas mahasiswa. Beberapa kegiatan seperti demonstrasi di lapangan dan program kreativitas yang dilakukan pada kegiatan akademik telah membuktikan bahwa pertanian organik dapat memberikan manfaat yang baik bagi pengembangan usaha pertanian dan menumbuhkan kebiasaan mahasiswa dalam melakukan budidaya dan pelestarian alam khususnya tanah.  Kualitas tanah menjadi perhatian utama dalam pertanian organik, seperti yang dilakukan oleh mahasiswa Agroteknologi Universitas Negeri Gorontalo.  Mereka memanfaatkan limbah kotoran hewan (kohe) ayam, kambing, atau sapi yang dijadikan kompos sebagai pupuk organik pembenah tanah.  Kegiatan ini tentunya bertujuan untuk mengintegrasikan peternak dan petani dalam mengembangan usaha budidayanya dan membantu memecahkan masalah limbah kotoran hewan yang selama ini belum dimanfaatkan dengan baik.  Menurut Zulzain Ilahude selaku dosen pembimbing dan sekalugus sebagai Pengurus Maporina (Masyarakat Petani Pertanian Organik Cabang Goorontalo) bahwa hampir seluruh program perkuliahan yang terkait dengan bidang ilmu tanah dan budidaya tanaman diarahkan ke sistem pertanian organik.  Hal ini menjadi prioritas dan upaya agar para mahasiswa terlatih dan menjadikan sistem pertanian organik sebagai budaya dalam pengelolaan sumber daya alam terutama tanah dan lingkungannya.  Pertanian organik seperti pembuatan pupuk organik dari kotoran hewan (kohe) sangat mudah dan murah serta menghasilkan media tanam yang berkualitas dengan ketersediaan zat hara yang dibutuhkan oleh tanaman, seperti kohe ayam merupakan bahan organik yang mengandung unsur N, P, K, Ca, Mg, S, Fe, Cu dan Zn yang dibutuhkan dalam pertumbuhan tanaman.

Hasil penelitian Felisia, dkk (2023) bahwa pemberian pupuk organik kohe ayam dosis 25 ton/ha dengan pupuk za 250 kg/ha adalah dosis terbaik pada pertumbuhan tinggi tanaman, jumlah buah per tanaman, berat buah pertanaman, dan berat buah per buah, sedangkan terhadap volume akar, dan diameter buah memberikan respon yang sama pada tanaman tomat. Pada tanah aluvial yang diberikan campuran pupuk kohe ayam, tekstur tanahnya menjadi gembur, remah dan mudah menyerap air. Pemberian pupuk organik kohe ayam dapat memperbaiki struktur tanah, serta dapat memperkuat perakaran tanaman. Sifat fisik, kimia dan biologi tanah dapat diperbaiki dari pemberian pupuk kohe ayam. 

Demo Mahasiswa Agrotek Membuat Pupuk Organik (Foto; zul,UNG. 2023)

Untuk  mempercepat penguraian bahan organik dari kohe ayam dapat dilakukan dengan memperbanyak miro organisme berupa MOL (Mikro organisme Lokal). Hal ini telah dilakukan penelitian tentang Perbandingan Unsur NPK pada Pupuk Organik Kotoran Sapi dan Kotoran Ayam dengan Pembiakan Mikro Organisme Lokal (MOL) oleh Hariatik, dkk (2014) menyebutkan bahwa pembiakan Mikro Organisme Lokal (MOL) dapat meningkatkan kandungan NPK pada pembuatan pupuk organik berbahan dasar kohe sapi dan ayam.

Penulis : Zulzain Ilahude, dosen Fakultas Pertanian Universitas Negeri Gorontalo




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline