Lihat ke Halaman Asli

Achmad Zulfiikarr

mahasiswa komunikasi

Etika Komunikasi Islam Dalam Lingkup Kehidupan Remaja di Sosial Media

Diperbarui: 19 Juli 2022   10:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Etika Komunikasi Islam dalam lingkup Kehidupan Remaja di Sosial Media

Tak dapat di pungkiri pada zaman modern ini perkembangan teknologi sangat berkembang pesat dalam kehidupan manusia, khususnya anak muda. Segala aspek dalam kehidupan bersosial anak muda sekarang sudah dibantu media sosial seperti whatsapp, instagram, facebook dan masih banyak media sosial lainnya. Hal ini membuat anak muda bisa mengakses dan mencari apapun khususnya di internet. Adanya kehadiran google salah satu bentuk majunya peradaban teknologi. Generasi muda bisa mempelajari apa saja dengan instan. Internet membuat anak muda bisa mengakses informasi kapan pun dan dari mana pun. Generasi muda tidak lagi menunggu koran datang atau mencari program berita di televisi. Apabila Update terbaru tentang topik apapun juga pasti ada di portal berita daring.

Hal ini sangat menguntungkan karena kita bisa terus mendapatkan informasi terbaru dengan mudah. Akan tetapi semakin berkembangnya teknologi dan informasi akan menjadi boomerang bagi para anak muda itu sendiri jika tidak di imbangin dengan pengawasan. Dengan tidak adanya pengawasan ketat ini dalam bermedia sosial akan menyebabkan tidak teraturnya penyebaran informasi bagi anak muda. Hal ini menjadi penyebab penyalahgunaan media sosial yang mengakibatkan penurunan akhlak dan etika kepada generasi muda, dan juga munculnya dampak negatif dari media sosial itu sendiri kepada remaja.

Dampak negatif dari media sosial lebih sering berdampak pada remaja saat ini, misalnya remaja menjadi kecanduan untuk menggunakan jejaring sosial tanpa tahu waktu. Kebanyakan remaja apabila menggunakan jejaring sosial, mereka bisa saja berjam-jam untuk menggunkannya. Remaja menjadi malas berkomunkasi didunia nyata. Tingkat pemahaman bahasan pun menjadi terganggu, Jika remaja tersebut terlalu banyak berkomunikasi didunia maya.. Hal ini membuat mereka semakin sulit untuk membedakan antara berkomuikasi disitus jejaring sosial dan dunia nyata, yang menyebabkan kurangnya sopan santun remaja saat ini. Dengan adanya media sosial, semakin banyak para remaja yang menggunakan bahasa yang tidak sepantasnya, Bagi kebanyakan remaja tidak ada aturan ejaan dan tata bahasa yang ditulis pada sosial media mereka, dan untuk remaja atau anak-anak lain tentu akan menganngap bahwa bahasa tersebut adalah bahasa moderen anak zaman sekarang dan secara otomatis mereka akan mengikutinya.

Tentunya hal ini sangat berhubungan dengan prinsip komunikasi dalam Islam. Perlu diketahui bahwa Alquran tidak membicarakan secara spesifik tentang komunikasi, namun jika ditelusuri secara mendalam akan makna-makna yang terkandung dalam Alquran, maka akan didapat beberapa ayat yang memberikan gambaran umum tentang prinsip-prinsip komunikasi. Alquran membicarakan istilahistilah atau ungkapan-ungkapan khusus yang dinyatakan sebagai wujud dari penjelasan prinsip-prinsip komunikasi dimaksud. Jalaludin Rahmad (menyebutkan bahwa al-Syaukani dalam buku tafsirnya "Fath al-Qair", mendefinisikan al-bayan sebagai kemampuan dalam berkomunikasi. Untuk mengetahui bagaimana orang-orang seharusnya melakukan komunikasi, Disamping itu, kata kunci untuk berkomunikasi yang paling banyak disebutkan dalam Alquran adalah al-qaul. Dengan memperhatikan kata al-qaul dalam kontek kalimat perintah, kita dapat menyimpulkan 5 (lima) prinsip dasar komunikasi, yaitu; Qaulan Sadida, Qaulan Baliga, Qaulan Maisura, Qaulan Layyina, dan Qaulan Ma'rufa.

Prinsip -- Prinsip Komunikasi Dalam Al -- Qur'an

1. Qaulan Sadida

Qaulan Sadida artinya perkataan yang benar, jujur, faktual, tidak berbohong, bukan dusta. Dalam beromunikasi (berbicara) harus menginformasikan atau menyampaikan kebenaran, faktual, hal yang benar saja, jujur, tidak berbohong, juga tidak merekayasa atau memanipulasi fakta.

2. Qaulan Baligha

Qaulan Baligha artinya menggunakan kata-kata yang efektif, tepat sasaran, komunikatif, mudah dimengerti, langsung ke pokok masalah, dan tidak berbelit-belit atau bertele-tele.

Agar komunikasi tepat sasaran, gaya bicara dan pesan yang disampaikan hendaklah disesuaikan dengan kadar intelektualitas dan menggunakan bahasa yang dimengerti oleh khalayak.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline