Lihat ke Halaman Asli

Sarifuddin Zuhri

Manusia Pembelajar

Mengakhiri Hidup

Diperbarui: 12 Juli 2020   09:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Gue punya cerita seru nih", ujar Ucup, salah satu kawan akrab saya. 

Saya terdiam sejenak. Betawi tulen yang nama aslinya Yusuf tetapi orang-orang lebih senang memanggilnya Ucup. Dan Yusuf sendiri tidak keberatan dengan panggilan itu. 

Dari obrolan selama ini dengan Ucup kalo dia bilang seru berarti memang begitulah adanya. Menegangkan, diselipin humor dan akhir kisah kerapkali mengejutkan. 

"Cerita apaan?" Setelah beberapa detik membisu, saya menyahut.

"Begini ceritanya." Ucup tampak siap mulai bercerita dan saya langsung merubah posisi duduk supaya lebih enak dengerin dia ngomong.

"Suatu hari timbul keinginan untuk bunuh diri," kata Ucup datar tanpa emosi. Saya melongo dan memastikan kuping tidak salah dengar.

"Haaa? Serius lo?" ujar saya tidak percaya. Ucup yang kelihatan normal-normal aja hidupnya ternyata punya segudang masalah yang membuatnya ingin bunuh diri. Pandai sekali Ucup menutupi semua problem yang dialaminya. Sebagai salah satu sahabat karib sungguh saya belum pernah dengar dia curhat. Atau bisa jadi dia menceritakan masalahnya kepada teman yang lain. 

"Dari sekian banyak cara untuk bunuh diri, gue milih terjun bebas dari ketinggian," Ucup serius ngomong.

"Emang gak ada jalan keluar dari semua masalah lo?"

"Puyeng pala gue," jawabnya singkat.

"Trus?"

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline