Lihat ke Halaman Asli

Zilda Catur

Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Universitas Pendidikan Indonesia

Belajar Bunyi Bahasa Indonesia Melalui Fonologi

Diperbarui: 2 Desember 2023   23:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Fonologi merupakan cabang ilmu linguistik yang mempelajari tentang bunyi bahasa. Dalam Fonologi terdapat dua sub ilmu yang dipelajari yaitu, Fonetik dan Fonemik.
Fonetik : bunyi sebagai bahan dasar bahasa
              : bunyi dihasilkan oleh alat ucap
Fonemik : bunyi sebagai bagian dari sistem
                : bunyi memberi makna dalam bahasa

Apa saja sih klasifikasi bunyi bahasa Indonesia? Mari simak penjelasannya pada artikel ini

A. Saluran Suara

1. Bunyi Oral : selain [ m, n, , ]
2. Bunyi Nasal : [ m, n, , ]
Hal yang terkait dengan mulut disebut oral atau oris
Hal yang terkait dengan rongga hidung disebut nasal atau nasum
Dalam linguistik alat ucap digunakan untuk menghasilkan bunyi-bunyi bahasa sewaktu berujar. Berikut nama-nama alat ucap dalam istilah fonologi :

1. Labium

2. Dentum
3. Alveolum
4. Palatum
5. Velum
6. Uvula
7. Apeks
8. Lamina
9. Medium
10. Dorsum
11. Radiks
12. Epiglot
13. Faring
14. Laring
15. Glotis

Nama-nama alat ucap tersebut perlu kita kenali agar bisa memahami bagaimana suatu bunyi bahasa diproduksi. Lalu, apakah nama-nama bunyi bahasa dipengaruhi oleh nama-nama alat ucap tersebut?

Bunyi bahasa dihasilkan ketika artikulator bertemu dengan titik artikulasi. Artikulator adalah mulut bagian bawah atau yang bergerak. Titik artikulasi adalah mulut bagian atas. Nama- nama Bunyi bahasa adalah sebagai berikut :
1. Bilabial
Labium bertemu labium menghasilkan bunyi bilabial yaitu,
[ b, p, m, w ] Bunyi bilabial merupakan konsonan pertama setiap individu
2. Labium bertemu dentum menghasilkan bunyi labiodental yaitu,
[ f, v ]
3. Apeks bertemu dentum menghasilkan bunyi apekodental yaitu,
[ ts, dz ]
4. Apeks bertemu alveolum menghasilkan bunyi apekoalveolar yaitu, [ d, t, l, r, n ]
5. Lamina bertemu alveolum menghasilkan bunyi laminoalveolar yaitu, [ s, z ]
6. Medium bertemu palatum menghasilkan bunyu mediopalatal yaitu, [ y, c, j, , ]
7. Dorsum bertemu velum menghasilkan bunyi dorsovelar yaitu,
[ k, g, ]
8. Dorsum bertemu uvula menghasilkan bunyi dorsouvular yaitu,
[ q, x ]
9. Radiks bertemu faring menghasilkan bunyi (radi)faringal
10. Radiks bertemu laring menghasilkan bunyi laringal yaitu, [ h ]
11. Radiks bertemu glotis menghasilkan bunyi glotal yaitu [ ? ]

B. Getar Pita Suara
1. Bunyi bersuara : selain [ p, t, k, s ]
2. Bunyi tak bersuara : [ p, t, k, s ]
Bunyi tak bersuara yaitu ketika pita suara tidak terlalu bergetar.

Suatu bunyi ditetapkan oleh IPA atau International Phonetic Association. Lambang bunyi adalah kurung siku-siku [ ]
Lambang fonem atau alfabetis adalah garis miring / /
Lambang grafem atau tulisan adalah < >

Bunyi bahasa Indonesia adalah bunyi egresif atau bunyi keluar yaitu bunyi bahasa yang dihasilkan dari dalam lalu dikeluarkan

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline