Lihat ke Halaman Asli

Tidak Mungkin Kalau Tidak Dicoba

Diperbarui: 27 Juni 2021   10:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Disalah satu bangku diruangan yang berada dilantai 2, tampak seorang pemuda yang duduk menyendiri dipojok ruangan. Memakai baju putih, celana hitam dan sepatu hitam yang sesuai dengan celananya. Keheningan didalam ruangan tersebut membuat dia konsentrasi menggambar dibuku tulisanya. Pemuda tersebut bernama Ziulhaq Alaudin

Sejak masuk pesantren, ia tidak begitu semangat dalam mempelajari pelajaran dipesantren tersebut. Ia tidak semangat karna teman dekatnya tidak melanjutkan sekolahnya dipesantren tersebut. Kebaikan temannya dan kedekatan dengan temannya membuat dia selalu ingin berada bersamanya

Tetapi, penolakan orangtuanya untuk pindah dari pesantren tersebut membuat dia harus memaksakan diri sekolah dipesantren tersebut. Tidak baik dalam bersosialisasi membuatnya mendapatkan teman yang sedikit dipesantren tersebut, sehingga dia sering kesepian dan tidak semangat dalam belajar

Demi mengatasi masalah itu, dia mengikuti ekstrakulikuler beladiri karna dia memang menyukai beladiri. dia mulai aktif dalam kegiatan ekstrakulikuler dipesantren tersebut dan banyak berteman dengan teman yang menurutnya bisa membantu menjadikannya pandai dalam beladiri

Keikutsertaannya dalam kegiatan pesantren membuatnya bersemangat kembali dalam mempelajari ilmu dipesantren tersebut. Tak ingin merasakan kebosanan dia pun berteman dengan teman yang menurutnya baik perilakunya, diapun banyak mengikuti kegiatan olahraga dihari libur sehingga dia banyak memiliki teman

Diantara kegiatan tersebut, dia juga mengikuti kegiatan menghafal al Qur'an. Berawal dari sulitnya menghafal al Qur'an, setelah terbiasa dia suka dengan kegiatan tersebut. Karena menurutnya kegiatan menghafal al Qur'an tidak terasa penat, dan menyenangkan karena banyak mendapatkan ilmu

Tetapi, dalam keaktifannya dalam belajar agama sangat sedikit. Dia memang tidak menyukai pelajaran tersebut, menurutnya pelajaran tersebut susah untuk dipelajari. Namun teman temannya yang berprestasi lomba membuatnya ingin mengikuti perlombaan tersebut, apalah daya dia tidak pandai dalam pelajaran tersebut sehingga tidak terlirik untuk mengikuti perlombaan tersebut

Keaktifannya dalam mengikuti kegiatan pesantren membuatnya tidak sadar cepatnya waktu berlalu. Setelah mengikuti semua jenjang sekolah yang harus dia ikuti dipesantren tersebut. Dia pun mengikuti program pengabdian, Yaitu program praktek kerja lapangan(PKL) atau biasa disebut magang. Program tersebut juga menjadi salah satu syarat kelulusan dipesantren tersebut

Pengumuman tempat pengabdian telah dibagikan, ia mendapatkan posisi magang sebagai karyawan mini mart di pesantren tersebut. Ia mendapatkan posisi tersebut tidak sendiri, bersama temannya bernama ammar. Setiap harinya dia bangun pagi untuk magang hingga sore hari.

Pekerjaan yang dilakukannya terus menerus membuatnya lelah, jenuh dan bosan. Entah apa yang dipikirkannya saat itu, Dihari libur dia pun pergi keluar pesantren untuk mencari hiburan. Sayangnya kesenangan tersebut tidak lama dirasakan, mendadak dia mendapatkan masalah karna ketahuan keluar pesantren tanpa izin.

Esok harinya ia dipanggil pihak pesantren untuk mempertanggung jawabkan pelanggaran yang dilakukannya. Dalam keadaan cemas ia menghadap pihak pesantren, berharap tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline