Lihat ke Halaman Asli

ZIAN FAUZAN RAMADHAN

Content Creator

Mengenal Emotional Validation, Hal yang Mempengaruhi Mental Anak Remaja dari Sikap Orangtua

Diperbarui: 9 Desember 2022   10:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Orang tua wajib ketahui mengenai Emotional Validation saat anak memasuki Remaja - Sumber Foto: Pixabay

Emotional invalidation atau Invalidasi emosional adalah kondisi ketika orang lain menyampaikan bahwa emosi yang kita rasakan tidak valid, tidak masuk akal, atau tidak rasional, pada saat Anak menginjak masa Remaja mereka akan cenderung ingin mendapatkan informasi yang rasional menurut mereka.

Seperti kita semua tahu saat Anak memasuki masa Remaja, pergolakan batin sangat signifikan mempengaruhi kehidupan sehari-harinya, bahkan relasi dengan kita, orang tuanya. dengan memahami metode Emotional Validation kita bisa mengontrol dan memahami anak.

Mood swings yang kadang tidak dapat diprediksi atau internal konflik lainnya, butuh ketenangan. Anak remaja juga butuh merasa aman dalam mengekspresikan emosinya supaya dia bisa percaya pada orang tua atau orang dewasa lainnya.

Saat emosinya negatif, orang tua harus "terampil" menanggapinya. Karena emosi yang dirasakan itu normal dan respon kita akan membantu mereka untuk bisa meregulasi dirinya supaya dapat mengontrol emosinya dan tidak meledak-ledak. Salah satunya dengan Emotional Validation.

Rasanya senang sekali kita sebagai anak jika saat emosi tidak terkendali lalu ada orang tua yang dapat memahaminya.

Dengan memberikan  Emotional Validation seperti memberikan tindakan mendengarkan, mengakui, dan menerima perasaan seseorang, meskipun perasaan itu negatif. 

Dalam konteks anak remaja, caranya melibatkan mendengarkan, menerima tanpa mengabaikan, meremehkan, menolak, atau menilai mereka.

Memvalidasi anak remaja melibatkan pemahaman dan meyakinkan mereka bahwa perasaan, pikiran, dan pengalaman internal mereka valid.

Anak anak yang divalidasi, belajar memahami pengalaman emosional mereka dan mengatur perasaannya terutama saat situasi tidak terkendali.

Dari berbagai penelitian, anak yang menerima validasi emosional dari orang tuanya punya harga diri yang baik dan positif, bisa mengembangkan identitas diri yang sehat, empatik dan cenderung memiliki kesehatan mental yang lebih baik.

Dan jangan lupakan juga, setelah memvalidasi emosi anak remaja, bantu dia menemukan solusi yang tepat sesuai dengan masalah-masalah yang dia alami.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline