Lihat ke Halaman Asli

zaldy chan

TERVERIFIKASI

ASN (Apapun Sing penting Nulis)

Di Ruang Tamu, Meja dan Kursi Masih Menunggu

Diperbarui: 12 Mei 2021   20:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrated by pixabay.com

Senja baru saja bertamu.

Entah apa yang harus kuujarkan padamu. Usai salam di sujud terakhirku. Bening itu, menetes begitu saja. Tanpa berita. Tanpa aba-aba.

Kau pasti tak akan lupa. Ini bukan kali pertama. Air mata.

Ia merenangi sudut-sudut hati yang memapah rindu. Pada orang-orang yang merajah kehilangan dari satu-persatu kepergian.

Kaupun tak akan lupa. Sebab, ini bukan yang pertama. Air mata.

Ia menyelami sudut-sudut rasa yang menguji duka. Dari orang-orang yang mengeja peluang dari satu-satunya kesempatan.

Ingatan yang tak mungkin terlupa. Dan, air mata.

Ia menemani sudut-sudut asa yang memangku doa. Bagi orang-orang yang berjuang merajut segaris senyuman.

Di penghujung ramadan.

**

Senja belum berlalu.

Gema takbir merambat pelan memenuhi dimensi ruang dan waktu. Dan, di atas sajadah, aku memungut resah.

Bukan tentang perpisahan. Karena ramadan seharusnya datang tanpa sebuah penantian.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline