Lihat ke Halaman Asli

zaldy chan

TERVERIFIKASI

ASN (Apapun Sing penting Nulis)

Dulu, Sungai adalah "Dapur" Warga

Diperbarui: 24 Juli 2021   07:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri. Tahun 80-an, disini tempat Ibu-Ibu mencuci Pakaian. Dengan air sungai yang masih tergolong bersih

"Ukuran rumah dinilai bersih atau tidak, lihat dapurnya!"

Pernah dengar ujar-ujar itu? Kukira, ujaran itu ada karena dapur terletak di belakang, berdekatan dengan kamar mandi dan kakus. Dan cenderung tersembunyi dari penglihatan tetangga atau tamu. Nah, jika yang tersembunyi saja bersih, apatah lagi ruang tamu atau halaman yang posisinya di depan, kan?

Kenapa dapur jadi ukuran? Anggap saja, gegara di dapur biasanya dilakukan kegiatan bersih besih semisal mencuci pakaian dan piring, pun letak kotak sampah, atau malah bisa disebut. dapur tempat produksi "sampah" rumah. Haha...

Dokpri. Sungai Pasar yang Membelah Kota Curup

Sungai Pasar, Dulunya adalah Dapur Warga

Tepatnya di Kelurahan Pasar Tengah. Ada satu aliran sungai yang membelah Kota Curup. Dengan lebar antara 6-8 meter. Berhulu di kaki Bukit Kaba dan berhilir di Sungai Musi. Itu artinya puluhan kilometer panjangnya. Orang-orang jamak menyebutnya "Sungai Pasar". Dan, itu berjarak 50 meter dari rumahku. Dekat, kan?

Kenapa menjadi dapur warga? Awal 80-an, saat aku usia sekolah dasar. Sungai Pasar di belakang rumah menjadi pusat Kegiatan Warga. Karena ada tanah kosong seluas 100 meter tempat anak-anak bermain dan ditumbuhi dua pohon magang yang menjulang dan rindang. Tersedia WC umum yang dibangun swadaya. Juga ada sebuah sumur tua dengan mata air yang tak pernah kering. Malah dijuluki "Sumur Legenda".

Di waktu pagi dan sore. Apatahlagi di hari libur. Ibu-ibu akan bercengkrama sambil mencuci pakaian atau alat-alat rumah tangga, anak-anak akan bermain, terus mandi-mandi di sungai. 

Terakhir, seluruh kegiatan itu akan berakhir antrian di sumur legenda. Untuk melakukan bilas pakaian, alat  rumah tangga plus badan. Nah, kecuali memasak. Sungai sudah mirip fungsi dapur, kan?

Dokpri. Sumur Legenda. Kenangan Yang masih tersisa

"Kebijakan" Mengubah Fungsi Dapur dari Sungai Pasar

Karena ketergantungan akan sungai. Secara tidak langsung, warga enggan mengotori sungai. Dan akan saling mengingatkan, jika ada yang buang sampah di sungai. Kukira, itu otomatis karena ketergantungan, kan?

Awal tahun 90-an, hadirlah program peningkatan gizi masyarakat. Salah satunya melepaskan ribuan benih-benih ikan di sungai. Tindakan pencegahan dilakukan agar benih ikan tak hanyut ke hilir. Dibuatlah dam (bendungan kecil) dengan jaring berisi batu, disetiap jarak 20-30 meter.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline