Lihat ke Halaman Asli

Zainussani

mahaiswa magister Ekonomi syariah

Redenominasi menjadi Solusi Melemahnya Nilai Tukar Rupiah?

Diperbarui: 5 Mei 2024   08:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi redenominasi Rupiah/goodnewsfromindonesia.id

Pada saat ini lagi banyak diperbincangkan tentang melemahnya nilai tukar rupiah. Dari berbagai berita nilai tukar rupiah tercatat melemah hingga menembus level Rp16.200 per dolar Amerika Serikat (AS). Mengutip data Bloomberg, rupiah dibuka melemah 353,50 poin atau 2,23% menuju level Rp16.201,5 per dolar AS. Sementara itu, indeks dolar AS menguat 0,14% menuju posisi 106,35. Level rupiah tersebut merupakan yang terlemah sejak April 2020.

Apakah redenominasi perlu diklakukan?

Redenominasi ini pernah heboh ketika menteri keuangan ngusulin rancangan undang-undang redenominasi di program legislasi nasional tahun 2020-2024. Namun ini bukan kalipertama redenominasi ini dibahas, tahun 2011 Darmin Nasution (gubernur BI 2011)pernah merencakan redenominasi. Gubernur selanjutnya Agus Martowardojo pernah ngusulin RUU redenominasi.

Redenominasi adalah menyederhanakan nominal mata uang dengan mengurangi digit angka nol mata uang, namun tidak mengurangi daya beli mata uang, Ini beda dengan sanering yang memangkas daya beli mata uang. Contoh dari redenominasi adalah mata uang rupiah yang dikurangi 3 digit angka nol,  uang Rp 10.000 menjadi Rp 10 rupiah saja , uang Rp 10.000 bisa membeli bakso, uang Rp 10 juga bisa untuk membeli bakso.

Sebetulnya kita sebagai masyarakat sering melakukan redenominasi dalam skala kecil di kehidupan sehari-hari, minsalnya sering kita jumpai harga makanan dirumah makan dan harga kopi di cafe, menu-menu tersebut sering ditulis dengan tanpa 3 angka nol dibelakangnya atau diganti dengan huruf k seperti 5k ,10k, 20 k dan lain-lain. Kita sering juga ngelakuinnya secara lisan dengan tidak menyebut kata ribu nya , cukup dengan bilang "ini 15 ya"?.

Apakah ada sih Negara yang sudah melakukan redenominasi ?

Redenominasi ini sudah dilakukan oleh beberapa Negara turkey dan Romania ditahun 2005, rusia ditahun 1998, brazil yang melakukan redenominasi sebanyak 6 kali di tahun 1960-1990an, dan Indonesia juga pernah melakukan redenominasi di tahun 1965.

Apasih tujuan melakukan redenominasi ?

Tujuannya itu bermacam-macam, rusia melakukan redenominasi pada tahun 1998 bertujuan untuk meyakinkan publik kalau krisis ekonomi rusia sudah selesai. Mosley (2005) mencatat 38 dari 60 negara yang melaksanakan redenominasi pada priode 1960 hingga 2003, melakukannya untuk menangani hiperinflasi. Karena sebagian besar yang melakukan redenominasi adalah Negara-negara yang mengalami inflasi ratusan bahkan ribuan persen. Jumlah digit angka pada mata uang adalah akumulasi dari krisis ekonomi dan inflasi yang terjadi di masa lalu, semakin tinggi inflasi maka jumlah digitnya itu akan bertambah, semakin banyak digitnya maka muncul kebutuhan untuk menyederhanakan nominalnya dengan redenominasi.

Pada saat ini Indonesia tidak sedang mengalami hiperinflasi tidak seperti Negara-negara seperti venezuela atau Zimbabwe, apakah perlu melakukan redenominasi?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline