Lihat ke Halaman Asli

Zahra Roza

Mahasiswa

Bukan Si Anak yang Salah

Diperbarui: 3 Mei 2024   23:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Sering ga sih kita temukan dalam kehidupan rumah tangga, seorang ibu yang mudah menyalahkan anak hanya karena kesalahan kecil atau melakukan hal konyol yang tidak seharusnya dilakukan? Misal membuat kerusuhan saat ada tamu di rumah atau meletakkan barang tajam di jalan. Namun kejadian tersebut membuat orang tua terutama ibu darahnya mendadak naik alias marah melihat kelakuan anaknya, sedangkan reaksi anak yang tidak mengerti apa-apa dengan wajah polosnya hanya bisa melihat meratapi wajah ibunya.

Kejadian di atas menunjukkan bahwa orang tua yang tidak mengerti pekerbangan kognitif anak, sehingga mudah menyalahkan anak yang tidak mengerti apa-apa dan dapat merusak mental si anak. Perlu diketahui bahwa perkembangan kognitif anak dibagi menjadi 2, yaitu Piaget dan Vygotsky. Piaget adalah perkembangan kognitif anak yang mana mereka masih tahap pembelajaran memahami lingkungan sekitar. Sedangkan, Vygotsky adalah perkembangan kognitif anak yang mana mereka mulai memahami lingkungan dan berfikir abstrak terhadap lingkungan sekitar. Jadi, seberapa banyak pengalaman anak yang dialami maka semakin luas juga pengetahuan dan wawasannya.

Kejadian yang telah penulis kutip di atas, bahwa si anak masih dalam tahap pengenalan lingkungan sekitar. Sehingga, tidak bisa dipaksa untuk mengerti seketika itu juga. Seharusnya orang tua mengajarkan perbuatan yang baik dan menunjukkan perbuatan yang seharusnya dilakukan pada anak bukan malah menyalahkan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline