Lihat ke Halaman Asli

Mbak Gaga dan Riuhnya

Diperbarui: 25 Juni 2015   05:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Saya bukan pendengar dan penikmat musik Lady Gaga, tapi saya hanya terheran heran lihat laku sebagian manusia negeri ini. Hal ini terkait adanya penolakan dan larangan Mbak Gaga mengelar konsernya. Ada Ormas, Partai politik, MUI, kepala daerah, menteri dll, ada apa ini kenapa sebuah konser seorang Gaga Macarel eh Mbak Gaga saja sedemikian hebohnya. What wrong??opo sing salah karo Mbak Gaga. Atas rasa penasaran akhirnya saya mengajukan pertanyaan kepada Mbah Google, dan si Mbah menjawab : bahwa pertama Mbak Gaga di nilai penampilannya seksi, sronog, erotis, dan tis tis lainnya..kedua Mbak Gaga dianggap sebagai anggota sekte tertentu yang memuja setan "Lucifer" sekelompok dengan artis artis lain seperti Jay-Z, Rihanna, dll.., Ketiga Mbak Gaga di anggap sebagai insan yang mendukung Gay,Lesbian,Transgender,..
Ketiga hal itulah yang akhirnya membuat para tim penolak Mbak Gaga mengadu ke Kepolisian, dan hasilnya ternyata polisi pun tidak memberi izin atas konsernya Mbak Gaga.
Kalau FPI mungkin, menolak gaga karna aliras kepemujaan pada setan "Lucifer", La MUI mungkin karna penampilan seksongnya Mbak Gaga. La Pak Gubernur kenapa ikut nolak?dan Partai Partai juga kenapa ikutan? *carisensasi...huss sapa itu yang berbisik
Apapun itu saya sih belum bisa juga membenarkan sikap dan tindakan meraka, la kalau Mbak Gaga ditolak kenapa konser dangdut yang erotis pas pilkada diacuhkan saja,kenapa hayo pak ulama?
FPI tindakannya kurang dapat simpati karna anarkis, saya cuma mau tanya FPI dan anggotanya kira2 sudah dengar lagunya Mbak Gaga belum ya??
Well..
Apapun yang terjadi di negeri ini ada saja yang menebeng sama seperti tentara KNIL yang menebeng dulu waktu zaman perang, alah gak nyambung...
Semoga saja Mbak Gaga bisa memaklumi apa apa yang di rasakan sebagian orang di negeri ini..




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline