Lihat ke Halaman Asli

Yusticia Arif

TERVERIFIKASI

Lembaga Ombudsman DIY

Berharap Pada Trans Jogja

Diperbarui: 23 Oktober 2015   11:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

Transportasi publik sejatinya bisa dianggap sebagai gambaran bagaimana kota memperlakukan warganya, apakah memanusiakan atau sebaliknya. Kota-kota di Indonesia, terutama kota-kota besar, saat ini sedang menghadapi persoalan besar dengan sistem transportasi perkotaannya. Jumlah populasi yang terus meningkat berimbas pada melebarnya wilayah perkotaan dan mendesak wilayah-wilayah hinterland di sekitar inti kota.

Kebutuhan untuk mobilitas orang dan barang kini juga meningkat, berbanding lurus dengan jumlah pertumbuhan penduduk. Seringkali, pemerintahan daerah masih gagap dan terlambat mengantisipasi transformasi ini. Banyak kota berupaya mengadakan transportasi massal untuk warganya, namun kenyataan di lapangan, permintaan masih lebih tinggi dari ketersediaan layanannya. Akibatnya jelas, mobilitas terganggu yang berdampak luas antara lain terhadap persoalan kota hingga kerugian secara ekonomi dan sosial.

[caption caption="Tempat parkir sepeda dekat halte (dok.pri)"][/caption]

 

[caption caption="Halte Trans Jogja SMP 5 (dok.pri)"]

[/caption]

Kota Yogyakarta juga tidak luput dari persoalan seperti ini. Meski pemerintah kota Yogyakarta telah berupaya menyediakan layanan transportasi publik, ternyata lebih banyak testimoni kecompang-campingan kebijakan yang terkait dengan sarana tersebut.

Melalui PT Jogja Tugu Trans, kota Yogyakarta menyediakan layanan jasa transportasi dengan Bus Rapid Transit (BRT) yang bernama Trans Jogja yang dicanangkan oleh Departemen Perhubungan sejak tahun 2008. PT Jogja Tugu Trans adalah konsorsium dari 4 (empat) koperasi pengelola transportasi umum kota dan pedesaan di Kota Yogyakarta, yaitu Koperasi Pemuda Sleman, Kopata Yogyakarta, ASPADA dan Puskopkar dan Perum Damri.

Keberadaan Trans Jogja ini tentu menjadi harapan besar bagi warga kota. Pengoperasian bus kota lama yang tidak diremjakan kembali menjadi salah satu alas an diandalkannya Trans Jogja ini. Armada Trans Jogja yang dilengkapi dengan AC ini beroperasi setiap hari mulai pukul 05.30 - 21.30 WIB dan melayani 6 rute khusus yang beberapa diantaranya tidak dilalui bus kota. Seperti layaknya Trans Jakarta, Trans Jogja juga memiliki halte yang tersebar di berbagai tempat. Sedangkan pembedanya adalah Trans Jogja tidak memiliki koridor khusus seperti Trans Jakarta, melainkan masih bercampur dengan kendaraan lainnya. Kapasitas penumpang Trans Jogja adalah 20 penumpang duduk dan 20 penumpang berdiri.

 

[caption caption="Selalu penuh pada jam kerja dan sekolah (dok.pri)"]

[/caption]
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline