Lihat ke Halaman Asli

Yunita Devika Damayanti

Football, Music, Books, Foods.

Rekomendasi Klub untuk De Gea Kalo Beneran Mau Pindah

Diperbarui: 28 Mei 2021   12:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Official Website Manchester United (www.manutd.com)

Musim panas nanti menandai tepat sepuluh tahun kiper berkebangsaan Spanyol mencari nafkah di Inggris. Awal kedatangannya ke Old Trafford sebenarnya sudah sangat istimewa karena untuk mendatangkan dirinya, Sir Alex Ferguson sampai melewatkan satu laga tidak menemani anak asuhnya bertanding, tau kenapa? Ya, untuk melihat dan memantau penampilan kiper bernama lengkap David De Gea Quintana.

Ekspektasi besar langsung dibebankan ke pundak bocah kurus kering berusia 20 tahun itu, di usia yang masih sangat muda De Gea harus menggantikan peran Edwin Van Der Sar sebagai kiper utama di MU. Jika saja saat itu mental De Gea kurang kuat, mungkin dirinya tidak akan sampai satu dekade bertahan di kota Manchester.

Sebelum resmi berseragam MU, perjalanan karir De Gea cukup cemerlang dengan mengantarkan timnas Spanyol juara Piala Eropa dan Runner-up Piala dunia untuk level U-17.

Kurang dari satu tahun merasakan laga debut bersama tim utama Atletico Madrid, De Gea langsung diproyeksikan menjadi kiper utama bagi tim ibukota Negeri Matador. Dimana pada akhir musim tersebut De Gea juga mampu mengantarkan Atletico menjuarai Europa League mengalahkan mantan klub Edwin Van Der Sar, Fulham. Lagi dan lagi, sepak bola adalah lingkaran waktu.

Setahun berselang di usianya yang menyentuh angka 20 tahun, De Gea kembali dipanggil timnas Spanyol U-21 untuk mengawal laga pada gelaran Piala Eropa, yang saat itu dilatih Luis Milla.

Pelatih yang sama dengan timnas kita tempo hari. De Gea menjuarai kompetisi tersebut bersama Juan Mata dan Ander Herrera, dua orang yang kelak akan kembali menjadi rekan satu tim sang kiper di Old Trafford nanti.

Awal karirnya di MU sempat tersendat, alias tidak berjalan sementereng prestasinya terdahulu. Kendala rabun jauh yang dia miliki juga menjadi pengaruh, meskipun potensinya untuk menjadi kiper yang dapat diandalkan masih tetap terlihat. Sampai datanglah titik balik seorang De Gea kala dirinya mampu menepis tendangan bebas dari Juan Mata, bahkan sampai saat ini Juan Mata masih jengkel jika mengingat kegagalannya berkat ulah De Gea itu.

"Lu tau nggak sih, si Juan tuh masih suka marah sama gue tiap gue ingetin dia gagal ngegolin gara-gara tendangannya gue tepis, tapi ya gimana, itu momen yang bagi gue sangat menentukan terkait karir gue di United. Bisa diliat lah ya, sejak saat itu performa gue jadi agak mendingan dan lebih meningkat lagi," kata De Gea.

Memang benar, setelah laga itu dan rabun jauh di mata De Gea berhasil di operasi, perlahan-lahan performa De Gea semakin menggila. Banyak sekali peluang yang seharusnya menjadi gol, tapi dia tepis dengan santuy. Hal itu berlanjut sampai bertahun-tahun lamanya, mengcover dengan amat sabar bagaimana kedodolan lini belakang United.

Sebelum pensiun, Sir Alex Ferguson sempat memberikan pujian kepada De Gea dengan mengatakan di konferensi pers bahwa "Bocah itu sudah bisa berjalan sekarang." Betul, De Gea seringkali berjalan sendirian menjadi tulang punggung MU di lini belakang, tak bisa dibayangkan bagaimana ambyarnya MU saat itu jika saja tidak ada De Gea.

Namun segala sesuatunya tentu tidak ada yang abadi, seiring bertambahnya usia, kemampuan seorang pemain juga akan ikut menurun, meskipun seharusnya posisi kiper bisa menjadi pengecualian.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline