Wisata Religi di Masjid Agung Sunan Pandanaran, yang menjad ikon bersejarah Kota Tembayat memang sangat menarik. Sayangnya, penulis belum berkesempatan menyambangi terkait aktivitas.
Akan tetapi saya akan berbagi kisah seputar masjid tertua, peninggalan Wali Songo yang termasyur dan keberadaannya takjauh dari tempat tinggal penulis.
Mengutip jejak nusantara-Masjid Gholo, yang lebih dikenal warga sekitar dengan nama "Nggolo" dahulu didirikan di puncak Gunung Jabalkat oleh Ki Ageng Pandanaran atau Sunan Tembayat.
Pada masa itu, menjelang petang Sunan Tembayat memasuki masjid, lalu mengumandangkan azan berlanjut menunaikan salat Maghrib.
Berkat Karomah kewaliannya, suara azan beliau terdengar hingga ke Kasultanan Demak Bintoro.
Merasa terusik, Sultan Demak pun berucap, "Orang baru saja menjadi Sunan sudah sombong. Azan dikeraskan, sorot lampunya membuat silau, semua itu harus disadarkan.
Mendengar ucapan Sultan Demak, Sunan Tembayat menyadari kekliruannya.
Beliau minta bantuan ke 4 sahabatnya yaitu, Kiai Gagak Doka, Kiai Dagawana, Syekh Domba serta Kiai Kowel untuk memindahkan Masjid Gholo ke bawah.
Berkat bantuan keempat sahabatnya, masjid berhasil dipindahkan. Bangunan yang terbuat dari kayu itu pun tidak ada yang rusak.
Kini keradaaannya di pinggir jalan sekitar 300 meter dari Komplek Makam Sunan Pandanaran, terletak di Desa Paseban, Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten.