Lihat ke Halaman Asli

Yuliyanti

TERVERIFIKASI

Yuli adja

Tradisi Asal-Usul Beli Baju Lebaran, Ternyata ada Sejarahnya!

Diperbarui: 28 April 2022   13:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi gambar id.theasianparent.com

Lebaran tinggal menghitung hari, tetapi keluarga kecil kami belum mempersiapkan Baju baru untuk menyambutnya.

Baju Lebaran 2022, haruskah baru?

Tradisi beli baju baru jelang lebaran seakan sudah melekat turun temurun di sebagian masyarakat tanah air.

Sebagian orang mengatakan, lebaran hanya sekali, jadi wajar bila memakai pakaian yang baru.  

Perayaan yang ditandai dengan ancara bersilaturahmi ke tempat kerabat, sahabat dengan mengenakan baju baru serta menyantap aneka hidangan khusus.

Tradisi beli baju baru jelang lebaran, lalu memakainya di saat Hari Raya tiba sudah ada sejak abab ke-20, semasa Indonesia masih di bawah kekuasaan Hindia Belanda.

Dalam buku bertajuk  'Sejarah Nasional Indonesia' karya Marwati Djonened Pusponegoro dan Nugroho Notosusanto, menyebut tradisi baju baru saat lebaran, sudah dimulai sejak tahun 1596. Tepatnya di masa Kesultanan Banten.

Sayangnya, pada waktu itu hanya kalangan kerajaan yang bisa membelinya. Sementara rakyat kecil, demi sepotong baju baru harus menjahit sendiri. Selebihnya Anda bisa singgah di sini:

***
Pada suatu hari anak saya meminta baju baru( kemeja flanel). Saya pun menyetujuinya, di samping beberapa baju sudah tidak muat, selama ini seringnya membeli kaus oblong(baca kaos).

Berhubung  ia sedang meminta baju, saya pun mengajaknya ke mall terbesar di Kota Klaten. Sebab, jarang-jarang  Nak Nang minta atau mau dibelikan baju. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline