Lihat ke Halaman Asli

Punggungmu yang Ramai

Diperbarui: 6 Mei 2019   21:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Saat seantero bumi terhampar di matamu, kamu terhanyut dalam bayang bayang kemegahannya. Tertegun. Terdiam dan membisu. 

Tak sadar aku dibelakangmu. Memandangmu mendalam dan mengerti. Dalam diammu yang bisu, dalam kuatnya punggungmu, ada keramaian dikepalamu. 

Punggungmu wujud kuatnya beban yang coba kamu pikul sendiri. Tak mengeluh meski berpeluh. Diantara ramai ramai anak anakmu merajuk, kamu sembunyikan tangisan dalam senyum riuh yang tenggelam dalam tawa anak anakmu. 

Rapuh yang terbungkus punggung membaja. Tempat bersandar para putra. Punggungmu tak pernah nampak lunglai. Meski pagi menjadi siang dan sore berarak senja. 

Pagi itu, punggungmu dalam frame mataku. Cukup punggungmu dan tanganmu yang merentang dibelai angin mengobati rindu. Dalam potret mataku. 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline