Lihat ke Halaman Asli

Senja di Ufuk Timur Salam Venus

Diperbarui: 24 Juni 2015   14:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Senja di ufuk timur salam venus

hari ini kamis 2 Mei 2013. selamat hari pendidikan nasional untuk kaula bangsa Indonesia. sore ini mungkin tak seindah layaknya sore sebelumnya. kabut hujan menutup senyum mentari pada sosok gadis april saat ini. hujan tapi panas? mungkin... ada kalanya senyum itu pun luntur kini. tuhan......

ketika mentari menebar senyumnya pada umat manusia, seiring itu pula lah ku sadari semangat ini ada dan kian menghias hati ini. layaknya warna orange. yah benar. seorang teman pernah berkata pada diary nya bahwa aprilku gadis ceria untuk sahabat terbaiknya.

yah, kejujuran teman itu patutlah dibanggakan. tuhan maha pengasih dan maha penyayang. ia tak pernah tidur akan kerucutnya masalah yang kian muncul dalam problematika hidup sang insan. terima kasih tuhanku yang maha besar.... ku percaya bahwa engkau kan tetap memberkati aku di sini. kehidupanku ada karena engkaulah yang menciptakan ku hadir di bumi-Mu. terima kasih oh tuhan....

tegurlah aku jika suatu ketika aku telah benar-benar lupa dari-Mu... :)

hingga mentari beranjak dan terus beranjak naik, saat itulah mata ini serasa tak sanggup lagi menatap senyum mentari itu. perlahan mulai redup dan tak dapat ku lihat indahnya senyuman itu :)

senyum itu semakin berbinar indah dalam hati ini ketika aku sungguh tak mampu menatap indahnya sanubari alam ini. tuhan, maafkan aku jika keadilan ini tak dapat ku terima sepenuhnya.

menjelang siang lebar senyum mentari kini terambil olehku. aku tersenyum. bahkan aku bangga dapat membahagaiakan sahabat bangku kuliahku. tawa dan kecerian itu menghias hingga tak dapat ku tatap wajah manis sahabat terbaikku. tuhan... maafkan aku jika kesedihan ini terlalu larut ku sembunyikan.

menjelang senja aku tak dapat berkata banyak selain orange ku kini mulai memudar berwarna kuning. dan semakin menghilangkan warna gelap dalam orange itu.

saat senja... oh tidak! rasanya aku ingin melepas baju dari jaket dunia ini. ini terlalu miris untuk ku rasakan pada sore ini. cukup... cukup... cukup... aku bahagia dalam kesendirianku... :)

mungkin... karangan ini tidaklah sempurna pada kenyataannya. ya memang seperti itu....

E-Galau.com




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline