Lihat ke Halaman Asli

Yose Revela

TERVERIFIKASI

Freelance

Panggung Pertunjukan Kiper Spesialis Penalti

Diperbarui: 7 Desember 2022   11:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Yassine Bounou (Maroko) dan Dominik Livakovic (Kroasia) (Sportskeeda)

Piala Dunia 2022 menghadirkan banyak sorotan, mulai dari catatan statistik, rekor sampai performa. Berkat kemajuan teknologi, semua yang terjadi di lapangan hijau tak luput dari perhatian.

Dari sekian banyak sorotan yang hadir di Qatar, kehadiran kiper spesialis penalti menjadi satu sorotan menarik, karena ada yang mampu menggagalkan tendangan penalti sampai tiga kali, bahkan tak kebobolan di babak adu penalti.

Di fase grup, ada nama Guillermo Ochoa (Meksiko) dan Wojciech Szczesny (Polandia) yang mampu menggagalkan tendangan 12 pas pemain lawan. Ochoa (37) mampu menggagalkan eksekusi Robert Lewandowski di partai melawan Polandia yang berakhir imbang 0-0.

Sementara itu Szczesny (32) melakukannya dua kali beruntun. Pertama, saat menggagalkan tendangan penalti Salem Al-Dawsari (Arab Saudi), dan kedua (yang paling banyak disorot) sepakan Lionel Messi sang kapten Argentina.

Sayangnya, kedua kiper berpengalaman ini harus mengalami nasib berbeda. Szczesny mampu membantu Polandia lolos ke babak perdelapan final (sebelum akhirnya dikalahkan juara bertahan Prancis 3-1).

Sementara itu, Ochoa harus pulang lebih awal karena Meksiko tersingkir di fase grup. Meski mengantongi 4 poin seperti Polandia, El Tri tersingkir karena kalah selisih gol.

Wojciech Szczesny (Polandia) dan Guillermo Ochoa (Meksiko) (Marca.com)

Selepas fase grup, babak perdelapan final juga menghadirkan kiper kiper spesialis penalti dalam diri Dominik Livakovic (Kroasia) dan Yassine Bounou (Maroko). Secara luar biasa, keduanya sukses membantu negara masing-masing lolos ke babak perempat final lewat babak tos-tosan.
Livakovic menggagalkan tiga tendangan penalti Jepang, dan membantu Vatreni lolos dengan kemenangan 3-1, setelah skor imbang 1-1 selama 120 menit, Senin (5/12)

Momen ini sekaligus membuktikan kalau sang kiper berusia 27 tahun adalah penerus ideal Danijel Subasic, kiper andalan Kroasia di Piala Dunia 2018 yang sudah pensiun dari tim nasional. Dengan performa ciamiknya, rasanya bukan kejutan kalau kiper Dinamo Zagreb ini akan pindah ke klub liga top Eropa dalam waktu dekat.

Di kubu Timnas Maroko, Yassine Bounou hadir sebagai benteng tangguh di bawah mistar. Selain membangun koordinasi yang bagus dengan rekan rekannya di lini pertahanan, pengalaman bermain di Spanyol juga terbukti sangat berguna buahnya.

Seperti diketahui, kiper berusia 31 tahun ini sudah bermain di La Liga Spanyol sejak tahun 2012. Sebelum menjadi andalan di Sevilla, ia juga pernah memperkuat Atletico Madrid, Real Zaragoza dan Girona.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline