Lihat ke Halaman Asli

Yose Revela

TERVERIFIKASI

Freelance

Setelah Laga Indonesia Vs Bangladesh Batal

Diperbarui: 15 Januari 2022   02:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Starting eleven Timnas Indonesia di leg kedua final Piala AFF 2020, 1 Januari 2022 (AFP/Roslan Rahman via Kompas.com)

Menjelang jeda internasional akhir bulan Januari, Timnas Indonesia mendapat kabar kurang mengenakkan. Bangladesh, yang sedianya akan menjadi lawan tanding Tim Garuda batal bertanding.

Awalnya, negara Asia Selatan itu setuju untuk bertanding pada tanggal 24 dan 27 Januari 2022. Menurut rencana awal, kedua pertandingan ini akan dilangsungkan di Stadion I Wayan Dipta, Bali.

Masalahnya, berhubung adanya perubahan regulasi pemerintah, dalam rangka mengantisipasi serbuan varian Omicron, soal syarat vaksin COVID-19 dua dosis buat WNA yang berkunjung ke Indonesia, ditambah aturan karantina, pertandingan ini dipastikan batal.

Penyebabnya, sebagian pemain Timnas Bangladesh (khususnya yang berusia di bawah 25 tahun) belum mendapat dosis lengkap vaksin COVID-19. Sebagai informasi, pemerintah negara pecahan Pakistan ini masih memprioritaskan vaksin COVID-19 untuk warga negara berusia 25 tahun ke atas.

Praktis, PSSI kini berkejaran dengan waktu, untuk mencari lawan uji coba pengganti. Sejauh ini, kandidat yang muncul adalah Brunei Darussalam dan Timor Leste, dengan kepastiannya masih akan dilihat lagi dalam beberapa hari ke depan.

Dilihat dari penyebabnya, batalnya duel melawan Bangladesh jelas bukan sepenuhnya salah PSSI. Aturan vaksinasi di Bangladesh, ditambah regulasi pemerintah Indonesia, soal kunjungan WNA dan waktu karantina menjadi masalah utama.

Di sini, aturan pemerintah jelas menjadi satu hal yang tak bisa ditawar, demi keselamatan bersama. Masalahnya, negara lain pun punya aturan sendiri, yang belum tentu sinkron dengan aturan di Indonesia, seperti pada kasus vaksinasi di Bangladesh.

Perbedaan inilah yang agaknya lupa diantisipasi PSSI, sehingga mereka tak bisa berbuat banyak, saat pertandingan batal terlaksana.

Di sisi lain, PSSI tampaknya juga kurang teliti, dalam mengamati aturan pemerintah, baik di Indonesia maupun negara asal lawan uji coba. Seharusnya, ini bisa diantisipasi sejak jauh hari, jika PSSI bisa lebih teliti.

Pada masa pandemi seperti sekarang, antisipasi pada hal-hal seperti ini menjadi kunci, karena berlaku di seluruh dunia.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline