Lihat ke Halaman Asli

Yose Revela

TERVERIFIKASI

Freelance

(Koteka6Tahun): Sepotong Cerita dari Argentina

Diperbarui: 30 Juli 2021   01:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. KOTEKA Kompasiana

Pada Sabtu (22/5), saya berkesempatan kembali mengikuti webinar yang diadakan KOTEKA Kompasiana. Kali ini, ada Niniek Kun Naryati (Dubes RI Luar Biasa Berkuasa Penuh untuk Argentina, Uruguay, dan Paraguay) yang hadir sebagai narasumber.

Webinar kali ini terasa cukup menarik, karena melibatkan tiga zona waktu, yakni Eropa Tengah (Jerman, siang hari), Argentina (pagi hari), dan Indonesia (sore hari) khususnya WIB.

Webinar ini juga lumayan informatif, karena menyajikan beberapa landmark terkenal, seperti Monumen Obelisco (Monas-nya Argentina) dan resor ski di Argentina bagian selatan. Ada juga pemaparan tentang keunikan beserta sekilas info seputar pandemi COVID-19 di negara tetangga Uruguay ini.

Dok. KOTEKA Kompasiana

Bicara soal Argentina, selain sepak bolanya, negara di selatan benua Amerika ini ternyata punya banyak keunikan, mulai dari bentang alam, sampai kuliner.

Dalam hal bentang alam, Negeri Tango punya sebuah keunikan. Dimana, wilayah utaranya beriklim subtropis hingga sedang, sehingga ada padang rumput luas (stepa) di sana, sementara wilayah selatan beriklim dingin, dengan Gunung Aconcagua (gunung tertinggi di Amerika Selatan) sebagai titik tertinggi.

Dalam hal kuliner, makanan khas negara tetangga Brasil ini didominasi olahan daging, misalnya asado (daging panggang). Budaya kuliner ini awalnya berasal dari imigran Eropa (khususnya Spanyol dan Italia) yang lalu menetap di sana.

Dalam pemaparannya, ibu Niniek juga bercerita, berangkat dari kegemaran makan daging masyarakat setempat, menu olahan daging seperti rendang dan sate cukup laris setiap kali KBRI di Buenos Aires mengadakan festival kuliner khas Indonesia.

Sekilas, ini agak aneh, karena Argentina punya garis pantai cukup panjang di sisi timur, yang menghadap ke Samudera Atlantik. Tapi, jika melihat karakteristik Samudera Atlantik yang terkenal ganas, maka wajar jika olahan laut tak terlalu banyak ditemui olahan ikan di sini, karena ikan laut lebih sulit didapat, resiko bahayanya pun cukup tinggi.

Karenanya, wajar jika masyarakat negara asal Lionel Messi ini dikenal gemar makan olahan daging. Secara global, Argentina juga dikenal sebagai salah satu produsen olahan daging terbesar di dunia.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline