Lihat ke Halaman Asli

Yose Revela

TERVERIFIKASI

Freelance

Drama di Kota Sevilla

Diperbarui: 19 Januari 2021   00:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Momen selebrasi gol Asier Villalibre (kiri) (Kompas.com)

Dramatis. Begitulah kesimpulan sederhana dari final Piala Super Spanyol, antara Barcelona vs Athletic Bilbao, Senin (18/1, dinihari WIB).

Dalam laga yang dihelat di Estadio La Cartuja (Sevilla) ini, Barca sebenarnya mampu unggul dua kali, lewat sepasang gol Antoine Griezmann, tapi Bilbao mampu dua kali juga menyamakan kedudukan di menit-menit akhir masing-masing babak, lewat aksi Oscar De Marcos dan Asier Villalibre.

Meski mendominasi penguasaan bola, tim asuhan Ronald Koeman ini tampak kehilangan fokus dan kecolongan di menit akhir tiap babak. Sebuah kelemahan lama Blaugrana yang mulai muncul lagi.

Akibatnya, laga final Piala Super Spanyol harus dilanjutkan ke babak perpanjangan waktu.

Gol Asier Villalibre sendiri menjadi momentum yang segera dimanfaatkan Athletic, selagi Barcelona masih shock karenanya. Hasilnya, Los Leones berhasil meng-comeback Los Cules lewat gol Inaki Williams di menit ke 93.

Setelahnya, Lionel Messi dkk mengurung pertahanan Athletic, demi mengejar gol penyeimbang. Sayang, rapatnya pertahanan wakil Basque dan buruknya kualitas penyelesaian akhir membuat mereka buntu, sekalipun Koeman sebetulnya sudah berupaya menambah daya dobrak tim, dengan memasukkan Riqui Puig dan Trincao.

Kebuntuan itu pada akhirnya berubah menjadi rasa frustrasi, saat Lionel Messi diganjar kartu merah di masa injury time babak kedua perpanjangan waktu. Si Kutu dikartu merah wasit, setelah kedapatan memukul kepala pemain Athletic.

Momen ini menjadi penutup laga final Piala Super Spanyol tahun ini, sekaligus memastikan Athletic Bilbao menang 3-2 atas Barcelona. Ini menjadi gelar Piala Super Spanyol ketiga buat Sang Singa Basque, atau yang pertama sejak 2015, yang kala itu juga diraih, setelah mengalahkan Barca.

Bagi Barca sendiri, kekalahan ini memutus tren positif mereka, sekaligus mengekspos kelemahan mereka di bawah komando Koeman. Benar, mereka kuat di penguasaan bola, tapi kurang fokus di menit akhir.

Selain itu, performa Messi kali ini terlihat tak maksimal. Sang Argentino belum mampu memberikan kontribusi di partai krusial saat dibutuhkan. Catatan minor ini makin lengkap, dengan kartu merah yang didapatnya.

Untungnya, ada Griezmann yang mampu membuat dua gol. Ini menunjukkan, sang meneer sudah mulai menemukan rumus ideal untuk membuat penyerang asal Prancis tampil oke.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline