Lihat ke Halaman Asli

Yosh Widyawan

🇮🇩

Refleksi dari Kengerian Corona

Diperbarui: 13 Maret 2020   01:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok.infeksiemerging.kemkes.go.id

Sampai saat ini dunia masih dihebohkan dengan mewabahnya virus corona. Bahkan WHO menyatakan Virus Corona sebagai pandemi. Disebut pandemi diartikan penyebarannya sudah meluas di luar kendali dan persoalan serius internasional. Dari berbagai media menyampaikan luar biasanya dampak corona, hingga menimbulkan korban yang semakin bertambah.

Mewabahnya corona dibarengi kesimpangsiuran berita membuat banyak orang hanyut dalam situasi kepanikan. Dan menyebabkan muncul keributan publik dari mulai urusan masker jadi mahal, penimbunan masker, sampai terjadinya pembatalan-pembatalan beberapa event besar dan sebagainya. 

Di wilayah-wilayah yang memang secara khusus terdampak virus corona, penulis pun tidak bisa membayangkan apalagi menggambarkan bagaimana situasi sebenarnya.

Pembahasan mengenai virus corona masih terus mengemuka. Para ahli sudah banyak yang memaparkan berbagai cara pencegahan hingga penanggulangannya. 

Dan tak ketinggalan para Kompasianer ikut menyumbangkan tulisan-tulisannya. Yang pasti ada harapan bersama, agar kisah tentang corona yang sepertinya tak berujung ini segera berakhir.

Dari berbagai info tentang bagaimana pencegahan virus corona, selain berhati-hati pada faktor penyebaran virus, sepertinya mengerucut pada cara hidup bersih dan sehat. 

Dalam sosialisasi seputar pencegahan virus corona, dianjurkan untuk membiasakan cuci tangan dengan air sabun di air yang mengalir terus, jika batuk sebaiknya menggunakan masker, jaga kondisi tubuh agar tetap bugar agar sistem kekebalan tubuh kuat, hindari pemakaian barang yang sering digunakan  banyak orang secara bergantian hingga dianjurkan menggunakan cairan hand sanitizer.

Dunia pendidikan mungkin bisa lebih memanfaatkan moment ini sebaik-baiknya. Pemerintah memang telah lama mengupayakan sekolah-sekolah untuk membentuk karakter peserta didik peduli lingkungan serta kesehatan. 

Ini terbukti dengan diadakannya lomba Sekolah Adiwiyata yang intinya sekolah menjadi tempat layak dan nyaman untuk belajar dilihat dari lingkungannya. 

Juga adanya Lomba Sekolah Sehat yang dinilai berbagai sisi dari sarana prasarana hingga program sekolah yang semestinya dapat menunjang kesehatan seluruh warga sekolah. Intinya, di sekolah sebenarnya sudah ada pembiasaan hidup bersih dan sehat.

Sayangnya, di masyarakat masih ada ketidakpedulian terhadap lingkungan, yang tentu itu berdampak pada kesehatan. Satu contoh saja, terkait membuang sampah. Di sekolah sudah dibiasakan membuang sampah dengan memisahkan sampah organik dan non organik. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline