Lihat ke Halaman Asli

M Yusuf Is

Sosialisator Penggerak Literasi Nasional 2022

"Honorer" Akankah Jadi Layangan Putus?

Diperbarui: 24 Januari 2022   14:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber Gambar : kitamudamedia.com

Para tenaga honorer sedang berharap-harap cemas, hal itu terkait dengan rencana pemerintah pusat ingin menghapuskan honorer pada tahun 2023. Wacana terbaru tersebut langsung disampaikan oleh Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi ( Menpan RB ) Tjahyo Kumolo.

Jika rencana tersebut terealisasi di tahun depan, maka hal itu adalah sebuah terobosan besar yang dilakukan oleh pemerintah terkait dengan masa depan honorer. Mengingat kebijakan tersebut belum pernah terjadi pada  tahun-tahun sebelumnya, karena meniadakan honorer disebuah instansi bukan perkara yang mudah.

Dalam masa kini, beredar pula isu di tengah-tengah masyarakat bahwa honorer bekerja sepenuh hati, sedangkan  para ASN menggantungkan kerja pada honorer. Tentu jika hal itu benar-benar terjadi berarti sebuah pekerjaan rumah besar untuk  pemerintah menuntun para ASN untuk menjadi kualitas unggul dalam bidangnya.

Juga pemerintah harus harus menyediakan formula jikalau para honorer angkat koper dari sebuah instansi, jangan biarkan begitu saja, apalagi para honorer yang mempunyai tanggungjawab besar dirumahnya sebagai tulang punggung keluarga dalam mencari nafkah untuk anak-anaknya.

Bukan hal  mudah jikalau harus meninggalkan instansi digeluti sehari-hari setelah berjibaku belasan maupun puluhan tahun di dalamnya, apalagi jikalau tidak ada kegiatan apapun yang menunjang ekonomi untuknya diluar sana yang menjadikan dapurnya berasap dalam sehari-hari.

"dikutip dari liputan6, berdasarkan laporan Ottawa Citizen pada (06/9/2017) penelitian di 31 negara yang dilakukan oleh para peneliti Inggris menyebutkan bahwa para PNS Canada adalah yang paling efektif di dunia",peringkat tersebut berdasarkan skor keseluruhan ukuran kinerja."

Oleh karena itu pemerintah harus benar-benar jitu dan matang dalam memilih konsep jika benar-benar menginginkan para honorer tidak lagi berada di instansi atau lembaga sekolah, sehingga tidak muncul lagi permasalahan baru di kemudian hari di negara kepulauan besar ini.

Berdasarkan pengalaman penulis beberapa waktu yang lalu sangat terkerjut ketika ada pengakuan honorer yang katanya sudah honor lebih sepuluh tahun namun tak masuk dalam data induk, dan semoga pendengaran aku salah total,  semoga tidak terjadi di daerah-daerah lain di negeri ini.*

(YS)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline