Lihat ke Halaman Asli

Yon Bayu

TERVERIFIKASI

memaknai peristiwa dari sudut pandang berbeda | menolak kampanye kebencian atas nama agama

Bukan Infrastruktur, Ini Prestasi Terbesar Anies

Diperbarui: 16 Oktober 2022   16:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Anies Rasyid Baswedan } Foto: Kompas.com

Hari ini masa jabatan Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan dan Wakil Gubernur Riza Patria berakhir. Lima tahun bertugas, Anies menorehkan sejumlah prestasi. Tanpa menafikan kekurangannya, hal-hal ini patut disyukuri dan menjadi warisan yang harus dijaga oleh seluruh warga Jakarta.

Tentu kita tidak bisa mengabaikan hadirnya sejumlah fasilitas publik yang sebelumnya belum ada seperti Jakarta International Stadium (JIS). Demikian juga revitalisasi trotoar yang ramah pejalan kaki dan penataan taman menjadi ruang ketiga bagi masyarakat hingga mengubah mindset tentang jembatan penyeberangan orang (JPO) yang tidak lagi sebatas sarana mobilitas warga namun juga menghadirkan pengalaman dalam perjalanan.

Tentu waktu 5 tahun tidak cukup untuk mengubah wajah Jakarta secara keseluruhan. Masih ada problem klasik yang belum terselesaikan seperti banjir. Anies baru mampu mengurangi durasi genangan air dan cakupan luasnya

Terkait durasi, kita melihat lamanya banjir di Jakarta. Sebelumnya air banjir bisa berhari-hari, saat ini surut dalam hitungan jam sehingga dalam 2 tahun terakhir nyaris tidak ada pengungsi akibat banjir.

Luas wilayah terdampak banjir juga menyusut dratis. Bahkan saat cuaca sangat ekstrem seperti dalam seminggu terakhir, luas wilayah yang terkena banjir "hanya" 81 RT dari total 30.687 RT di Jakarta.

Kita pun dengan mudah dapat membandingkan dengan era sebelumnya untuk mengukur apakah program penanganan banjir yang dilakukan Anies selama memimpin Jakarta mengalami kemajuan atau kemunduran.

Masih banyak capaian-capain lain yang dengan mudah dapat kita temukan, termasuk dalam mengintegrasikan layanan transportasi umum. Bukan hanya memudahkan pengguna, namun juga murah meriah.

Hanya dengan sekali tap dengan harga maksimal Rp 10.000 kita sudah bisa naik MRT, LRT hingga Transjakarta dengan catatan tidak keluar dari area layanan moda transportasi yang terintegrasi sejak tap in.

Meski belum sempurna, transportasi "satu harga" yang terintegrasi membuat pengguna nyaman saat harus bergonta-ganti kendaraan.

Prestasi Terbesar

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline