Lihat ke Halaman Asli

Yohanes Manhitu

Murid abadi: penulis dan penerjemah

Menyuburkan Impian

Diperbarui: 16 September 2020   23:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto: https://paintingvalley.com

Penulis & Penerjemah: Yohanes Manhitu

Saban malam, sebelum mengistirahatkan tubuh,
dengan senyum, kita katakan "mimpi indah"
kepada seseorang. Ia katakan yang sama.


Sayang, orang hanya sanggup berharap---
tak berdaya kendalikan mimpi di malam hari.
Mimpi yang jelas tak 'kan menempuh jalan berat.


Kita boleh bebas menyuburkan impian
dan mewujudkannya dalam hidup.
Impian tak selalu bersayap sejati.


Tapi impian yang tak diiringi tindakan
laksana hendak terbang tanpa sayap.
Menyuburkan impian hampa dalam hidup
hanya 'kan membuat jiwa membenci badan.

Yogyakarta, Mei 2008

--------------------------------------
Catatan: Puisi Indonesia ini saya terjemahkan dari puisi saya sendiri dalam bahasa Tetun dan terbit di buku LIRIK SANTALUM: Kumpulan Puisi Dawan dan Tetun dengan Terjemahan Indonesia (Yogyakarta: Diandra Kreatif, Mei 2019; hlm. 190-191). Versi Tetunnya, Haburas Mehi, telah terbit di Jornal Semanal Matadalan di Dili, Timor-Leste (Edisi 107, 09--15 September 2015).




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline